Minggu, 22 Juli 2012

8bab4

4
6Pelajaran
Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII 4
Orang-orang di Sekitar Kita
Pernahkah kamu menyaksikan Usi Karundeng, penyiar TVRI, yang mewawancarai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono? Cermati betapa lincahnya dia bertutur dan mengajukan pertanyaan yang penuh makna, namun unsur humornya juga muncul untuk menyegarkan suasana komunikasi. Ingat pula nama W.S. Rendra? Penyair ataukah dramawankah beliau itu? Benar, Rendra di samping dikenal sebagai penyair, dikenal pula sebagai dramawan yang ulung. Nah, bagaimana perasaanmu apabila kamu melakukan wawancara dengan tokoh tertentu atau melakukan pementasan drama yang ditonton banyak orang? Untuk itu, mari kita belajar keduanya pada pembelajaran kali ini.
Pemahamanmu akan lebih mantap apabila kamu dapat mengomentari pementasan yang dilakukan teman-temanmu lainnya. Jika kamu dapat melakukan dengan baik dan berlatih terus, kamu bisa menjadi wartawan yang ulung, seperti Usi Karundeng atau dramawan yang hebat, seperti W.S. Rendra. Semoga!
A. Berwawancara dengan Narasumber dari Berbagai Kalangan dengan Memperhatikan Etika Berwawancara
Kalian tentu pernah menyaksikan tayangan televisi yang menayangkan siaran wawancara seorang penyiar atau wartawan dengan seorang narasumber. Hal-hal apa yang dipertimbangkan ketika memilih narasumber untuk diwawancarai? Persiapan apa yang diperlukan sebelum seorang wartawan melakukan wawancara? Bagaimana pelaksanaan kegiatan wawancara? Apa yang harus dilakukan seorang pewawancara pada akhir kegiatan wawancara? Ikutilah kegiatan pembelajaran berikut, agar kamu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut melalui pengalaman belajar kalian!
67 Orang-orang di Sekitar Kita 4
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi komunikasi yang dilatihkan adalah (1) mengenali ciri wawancara, (2) mengenali penggunaan kata sapaan, (3) melengkapi daftar pertanyaan dalam berwawancara, (4) menyusun daftar pertanyaan, dan (5) melakukan dan menilai wawancara.
1. Mengenali Ciri Wawancara
Amatilah dua contoh wawancara berikut!
Wawancara 1
Wawancara dilakukan kepada almarhum Gito Rolies, seorang artis dan mantan pencandu yang telah berubah sesuai dengan tuntunan moral.
Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan informasi seputar perubahan seorang anak manusia (Gito) dari seorang pencandu dan penganut pergaulan bebas menjadi seorang yang sangat religius. Almarhum Gito dapat dijadikan contoh yang baik untuk
Hati-hati, lingkunganmu menawarkan berbagai kenikmatan yang menjerumuskan!
(Biarpun sudah almarhum), Kang Gito merupakan bukti bahwa kalau ada keinginan kuat, sejelek apa pun seseorang dapat berubah menjadi orang yang berjalan di jalan Tuhan.
Sudah menjadi kenyataan bahwa Gito Rolies sekarang berbeda dengan Gito Rolies berpuluh tahun yang lalu. Bisa dijelaskan Kang di mana letak perbedaan itu?
Semua orang tahu berpuluh tahun yang lalu saya adalah simbol artis yang melenceng dari tuntunan moral. Saya seorang pencandu ganja, menganut kehidupan bebas, dan masih banyak lagi. Pokoknya lengkap deh, dan sekarang saya ingin menjalankan tuntunan moral dengan sebisanya.
Apa yang menyebabkan Kakang ingin berubah?
Nggak tahu ya, sebenarnya saya nggak punya alasan apa-apa. Allah berikan saya penerangan dan akhirnya saya mulai mencari alasan. Yah.. semua ini karena hidayah-Nya semata.
Apa yang Kang Gito rasakan dalam perubahan itu?
Alhamdulillah, saya sekarang menjadi lebih tenang. Kalau dulu saya hanya cinta dunia, sekarang saya cinta akhirat. Perubahan orientasi hidup ini menyebabkan hidup saya lebih tenang.
Apa hambatan yang muncul ketika Kang Gito mulai berubah?
Hambatan banyak ya, mungkin yang saya terima saat ini adalah cibiran dari teman atau lingkungan yang tidak suka dengan perubahan saya. Tetapi, insya Allah saya sedang menuju kepada kebenaran, kalaupun ada orang yang tidak suka pada kebenaran yang sedang saya lakukan, ya tentunya karena ketidakpahaman mereka.
68 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Dengan membaca contoh wawancara tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
a. Apa yang dilakukan pewawancara?
b. Bagaimana penggunaan kata sapaan pada teks wawancara tersebut?
c. Bagaimana hubungan isi pertanyaan dengan tujuan wawancara?
d. Tulislah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada narasumber?
Berdasarkan contoh tersebut, sekarang kamu dapat menentukan ciri wawancara, yakni sebagai berikut.
Bagaimana cara Kang Gito mengatasi hambatan-hambatan itu?
Harus kita tanamkan keyakinan bahwa kita berada di jalan kebenaran. Sekalipun akhirnya mereka tetap saja mencibir. Ya, ya saya tidak akan melihat bagaimana manusia memandang saya .
Yang penting saya berusaha untuk sesuai dengan yang Allah perintahkan. Manusia selalu salah untuk memandang sesuatu kebenaran,, tetapi kalau Allah sudah pasti benar.
Di samping ada yang menghambat, tentunya ada yang mendukung perubahan Kang Gito.Siapa yang paling mendukung perubahan Kang Gito?
Yang pasti keluarga dong! Keluarga pasti mendukung, nggak mungkin nggak. Siapa yang tidak ingin anaknya jadi benar. Alhamdulillah istri saya juga mengalami perubahan yang sama.
Kang Gito adalah orang yang pernah merasakan hidup jauh dari tuntunan moral. Dan ternyata bisa berubah ke arah yang lebih baik. Apa komentar Kang Gito tentang banyaknya remaja yang terjerumus dalam kehidupan yang tidak benar?
Keadaan sekarang ini memang lebih berat daripada dulu karena mereka sekarang lawannya televisi, internet, juga pergaulan remaja lebih banyak memberi kesempatan remaja jatuh pada lembah kehancuran. Narkoba, seks bebas, dan kebejatan yang lain mudah mereka serap dari berbagai media.
Apa pesan Kang Gito terhadap kehidupan remaja sekarang ini?
Pesan saya, remaja perlu banyak kegiatan positif dan pandai-pandailah memilih teman. Di samping itu, jangan lupa terus mendekatkan diri kepada pencipta kita. Dialah yang dapat melindungi kita dari segala kenistaaan.
Terima kasih Kang, mudah-mudah wawancara bermanfaat bagi para remaja yang berkaca pada diri Kang Gito.
(Catatan: Semoga apa yang disampaikan oleh almarhum Gito Rollies ini dapat menjadi amal baik baginya dan menjadi pemicu semangat kita untuk semakin memerangi narkoba).
69 Orang-orang di Sekitar Kita 4
a. Wawancara adalah kegiatan antara dua orang atau lebih. Seorang sebagai pewawancara dan satu atau beberapa orang sebagai narasumber.
b. Dalam berwawancara harus diperhatikan penggunaan kata sapaan.
c. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara haruslah sesuai dengan tujuan wawancara dan siapa yang diwawancarai.
2. Mengenali Penggunaan Kata Sapaan
Kata sapaan adalah kata yang digunakan langsung untuk menyapa lawan bicara. Kata sapaan terdiri atas (1) sapaan kekerabatan (Bapak, Ibu, Saudara, Kakek, Nenek, Kakak, Adik, Abang), (2) sapaan jabatan (Dokter, Suster, Letnan, Profesor, Kapten), (3) sapaan sosial (Tuan, Nyonya), dan (4) sapaan pronomina persona orang kedua (Anda, kamu).
Penggunaan jenis sapaan ditentukan oleh umur, status sosial/jabatan, dan tingkat keakraban. Contoh, kata sapaan kamu digunakan untuk orang yang setara/lebih muda yang sudah akrab, sedangkan Bapak atau Ibu digunakan jika orang yang bertanya lebih muda/lebih rendah statusnya daripada yang ditanya.
Sekarang, lengkapilah percakapan berikut dengan kata sapaan yang sesuai dan penulisan yang tepat!
a. Penanya : siswa SMP
Yang ditanya : guru (perempuan)
Pertanyaan : Mulai kapan ….. mengajar di sekolah ini?
b. Penanya : siswa SMP
Yang ditanya : anak kelas 5 SD
Pertanyaan : Apakah ….. masih bersekolah?
c. Penanya : siswa SMP kelas I
Yang ditanya : siswa SMP kelas III.
Pertanyaan : Bagaimana ….. mengatur waktu?
d. Penanya : Kepala sekolah
Yang ditanya : guru (laki-laki)
Pertanyaan : Apakah ….. setuju dengan usulan saya?
e. Penanya : pasien
Yang ditanya : dokter
Pertanyaan : Bagaimana dengan harapan hidup saya, ……?
3. Melengkapi Daftar Pertanyaan dalam Berwawancara
Dari contoh yang kamu baca dapat kamu ketahui bahwa untuk melakukan wawancara tentunya diperlukan beberapa pertanyaaan. Bagaimana menentukan daftar pertanyaan secara rinci dan sesuai dengan tujuan? Amati contoh nomor 1 pada tabel berikut! Lengkapi pertanyaan-pertanyaan wawancara yang sesuai dengan tujuan! Tulis pada bukumu!
70 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Tujuan
Narasumber
Pertanyaan
Mengetahui resep sukses seorang pemenang olimpiade
Andi, siswa kelas 3 juara olimpiade matematika tingkat kabupaten
1. Apa yang mendorong Kakak senang mengikuti kegiatan seperti ini?
2. Apa persiapan yang Kakak lakukan untuk mengikuti olimpiade matematika ini?
3. Bagaimana kiat-kiat Kakak untuk memenangkan olimpiade ini?
4. ……………………………..
4. Menyusun Daftar Pertanyaan
Untuk memantapkan pemahamanmu, kamu akan bermain menyusun pertanyaan sesuai dengan tujuan wawancara. Bentuklah empat kelompok! Kelompok I dan II menyusun pertanyaan wawancara untuk guru Bahasa Indonesia (lihat nomor 2 pada tabel). Kelompok III dan IV menyusun pertanyaan wawancara untuk ketua OSIS dengan tujuan mengetahui program-program OSIS!
Buatlah tabel seperti contoh tersebut! Kerjakan pada buku tugasmu!
5. Melakukan Wawancara dan Menilai Wawancara
Dari hasil tugas kelompok, setiap kelompok menunjuk anggotanya sebagai pewawancara. Agar situasi menjadi lebih nyata, kelompok yang menyusun daftar pertanyaan untuk guru Bahasa Indonesia dapat meminta izin kepada guru untuk menjadi orang yang diwawancarai. Demikian juga, kelompok yang menyusun daftar pertanyaan untuk Ketua OSIS dapat mendatangkan Ketua OSIS untuk diwawancarai. Sementara kelompok tertentu membawakan wawancara, kelompok lain mengamati dan menilai dengan panduan rubrik berikut.
No.
Pertanyaan
Ya
Tidak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Apakah semua pertanyaan yang diajukan sesuai dengan tujuan wawancara?
Apakah jumlah pertanyaan cukup untuk mendapatkan informasi yang ada dalam tujuan?
Apakah pewawancara berusaha mengaitkan pertanyaan lanjutan dengan jawaban orang yang diwawancarai?
Apakah pertanyaan menggunakan kata tanya yang jelas?
Apakah intonasi sesuai? Apakah ekspresi wajah santun? Apakah pewawancara lancar dalam mengajukan seluruh pertanyaan?
Apakah penampilan pewawancara wajar?
Jika semua jawaban “ya”, berarti kelompok yang dinilai telah berhasil melakukan wawancara dengan baik. Jika masih ada jawaban “tidak”, perlu dilakukan pelatihan lagi supaya wawancara berjalan baik dan berhasil.
71 Orang-orang di Sekitar Kita 4
B. Menulis Drama Satu Babak
Kalian tentu pernah menonton drama di televisi atau di panggung aslinya. Sebagai sebuah tontonan, dalam drama, dialog dan konflik menjadi hal yang sangat penting (inilah yang membedakannya dengan prosa). Lalu, apa sajakah hal-hal yang perlu kita siapkan untuk naskah drama? Untuk dapat‘menulis sebuah naskah drama, kamu dapat melalui berbagai tahap kegiatan, di antaranya: mengenali konflik dalam cerita yang pernah ditonton, mengenali ciri naskah drama, menyimpulkan ciri naskah drama sehingga dapat merefleksikan ide untuk bahan penulisan naskah drama, berlatih menulis kreatif naskah drama satu babak kemudian berlatih mengomentari naskah drama yang disusun. Kegiatan pembelajaran berikut ini dimaksudkan supaya kamu mampu menulis drama satu babak dengan memperhatikan keaslian ide dan kaidah penulisan naskah.
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi menulis drama satu babak adalah (1) mengenali konflik dalam cerita, (2) mengenali perbedaan konflik naskah drama, (3) mengenali kaidah naskah drama, (4) menulis kreatif naskah drama satu babak, dan (5) mengomentari naskah drama yang disusun.
1. Mengenali Konflik dalam Cerita yang Pernah Ditonton
Dalam berbagai media elektronik kamu tentu pernah melihat beberapa sinetron remaja yang ditayangkan. Dalam sinetron tersebut digambarkan pertentangan-pertentangan (konflik) sehingga cerita menjadi menarik. Tulislah pertentangan-pertentangan yang pernah kamu lihat dalam sinetron atau kamu lihat dalam kehidupan masyarakatmu! Tulislah seperti contoh berikut!
Contoh 1
Siapa yang bertentangan ? Orang tua dan anak
Mengapa bertentangan? Orang tuanya ingin agar anaknya menjauhi pacarnya yang berandal, tetapi anaknya ngotot mencintai pacarnya.
Contoh 2
Siapa yang bertentangan ? Siswa SMP dan kelompoknya
Mengapa bertentangan? Salah seorang siswa dalam kelompok membocorkan rahasia kelompok sedangkan anggota kelompok yang lain menginginkan kejujuran dan kekompakan.
Contoh 3
Apa yang bertentangan ? Nurani dengan nafsu dalam diri seseorang
Mengapa bertentangan? Tokoh tahu bahwa agama melarang narkoba tetapi dia ingin mencobanya.
72 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Konflik dalam cerita berupa pertentangan antara dua kekuatan (dua tokoh) atau berupa konflik batin karena adanya dua keinginan atau lebih yang bertentangan dan menguasai diri seseorang sehingga mempengaruhi tingkah laku.
Konflik dalam cerita dapat berupa konflik dengan diri sendiri, konflik dengan orang lain, dan konflik dengan Tuhan/kekuatan gaib, atau konflik dengan kekuatan alam. Alur dalam cerita harus mengandung salah satu atau beberapa jenis konflik tersebut untuk membangun ceritanya. Konflik-konflik tersebut diwujudkan dalam lakuan dan dialog.
Konflik dalam cerita berupa pertentangan antara dua kekuatan (dua tokoh) karena adanya dua keinginan atau lebih yang bertentangan dan menguasai diri seseorang sehingga mempengaruhi tingkah laku.
Konflik dalam cerita dapat berupa konflik dengan diri sendiri, konflik dengan orang lain, dan konflik dengan Tuhan/kekuatan gaib, atau konflik dengan kekuatan alam. Alur dalam cerita harus mengandung salah satu atau beberapa jenis konflik tersebut untuk membangun ceritanya. Konflik-konflik tersebut diwujudkan dalam lakuan dan dialog.
Contoh 4
Apa yang bertentangan ? Kejahatan dan kebaikan dalam diri seseorang
Mengapa bertentangan? Tokoh tahu bahwa mencontek itu berdosa tetapi dia ingin melakukannya karena tidak bisa mengerjakan soal ulangan.
Dari contoh-contoh yang kamu buat, susunlah simpulan mengenai pengertian konflik dalam cerita dan jenis-jenis konflik yang ada dalam cerita. Bandingkan pernyataan berikut ini dengan simpulan yang kamu temukan dalam diskusi! Komentarilah paparan berikut!
Apa yang kamu ketahui tentang konflik?
2. Mengenali Perbedaan Konflik Naskah Drama
Amati dan bandingkanlah konflik yang ada dalam naskah drama berikut!
Contoh 1
Di halaman sekolah yang sudah mulai sepi. Dani dan Kiki kaget dan bengong
Hendi : Hey … kamu berdua! Saya akan ngasih pelajaran!
Dani : Ada apa Hen …?
Hendi : Alaaah, pura-pura tidak tahu. Mentang-mentang kalian dapat ngerjain soal ulangan, kalian sombong, sedikit pun kalian tidak ngasih tahu!
Kiki : Kapan kamu minta jawaban? Saya lihat kamu dapat ngerjakan!
Hendi : Ah …, alasan!
Dani : Lantas, sekarang mau apa?
Hendi : Eh …, kamu nantang?!
Kiki : Alaaah …, kamu beraninya kalau ada bantuan!
Hendi : Tutup mulutmu, (sambil tangannya memberi isyarat kepada temannya agar Dani mulai dikerjain oleh gerombolannya). Hendi dan gerombolannya mengeroyok
Dani : Sebentar … se … bentar (sambil menahan pukulan).
Dari belakang terdengar suara yang ternyata Pak guru Geografi akan melerai perkelahian itu.
Pak Guru : Heee …, berhenti. Heh, sudah hentikan! (berteriak).
73 Orang-orang di Sekitar Kita 4
Contoh 2
Pelaku : Anton - Pemimpin redaksi majalah dinding
Rini - Sekretaris redaksi
Wilar - Wakil pemimpin redaksi
Trisno - Karikaturis
Kardi - Pelajar, Eseist majalah dinding
Cerita : Anton tampak berwajah kusut hari minggu itu, segera lari ke sekolah sesudah mendengar berita dari Wilar bahwa majalah dinding dibreidel oleh Kepala Sekolah gara-gara Trisno karikaturis, mengejek Pak Kusno, Guru Karate
Anton : Kardi
Kardi : Ya!
Anton : Kau ada waktu nanti sore?
Kardi : Ada apa, sih?
Anton : Aku perlu bantuanmu. Menyusun surat protes itu.
Rini : Kurasa tak ada gunanya, kita protes. Kita sudah kalah. Bagi kita, Kepala Sekolah kita bukan guru lagi. Bukan pendidik. Ia berlagak penguasa.
Kardi : Itu tafsiranmu, Rin. Menurut dia, tindakannya mendidik.
Anton : Mendidik, tetapi mendidik pemberontak. Bukan mendidik anak-anaknya sendiri.
Kardi : Masa begitu?
Anton : Kalau mendidik anaknya sendiri, kan tidak begitu caranya.
Kardi : Tentu saja tidak. Ia bertindak, dengan caranya sendiri.
Rini : Sudahlah. Kalau kalian menurut aku, sebaiknya kita protes diam. Kita mogok. Nanti kalau sekolah kita tutup tahun, kita semua diam. Mau apa Pak Kepala Sekolah itu, kalau kita diam. Tenaga inti masuk staf redaksi semua.
Anton : Tapi masih ada satu bahaya.
Rini : Bahaya?
Kardi : Nasib Trisno, karikaturis kita itu?
Anton : Bisa jadi dia akan celaka.
Rini : Lalu?
Anton : Kita harus selesaikan masalah ini.
Rini : Caranya?
Anton : Kita harus buka front terbuka.
Kardi : Itu tidak taktis, Bung!
Anton : Habis kalau kita main gerilya kita kalah. Dia masih bisa main tangan besi lewat wali
kelas.
Kardi : Baik. Tapi front terbuka juga berbahaya.
Rini : Orang luar bisa tahu. Sekolah cemar.
Kardi : Betul.
Anton : Apakah sudah tak ada jalan keluar lagi? Kita mati kutu?
Kardi : Ada. Tapi jangan grusa-grusu. Kita harus ingat, ini bukan perlawanan melawan musuh. Kita berhadapan dengan orang tua kita sendiri, di rumah sendiri. Jadi jangan asal membakar rumah, kalau marah.
74 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Anton : Baik filsuf! Apa rencanamu.
(Trisno masuk, nafasnya terengah-engah. Peluhnya berlelehan).
Rini : Engkau dari mana Tris?
Anton : Dari rumah Pak Kepala Sekolah?
Kardi : Dari rumah Pak Kepala Sekolah kita? Kau dimarahi?
Trisno : Huuuhh. Disemprot ludah pagi hari.
Rini : Mau apa kau ke sana? Kan tak dipanggil?
Anton : Engkau goblok Tris. Masa pagi-pagi ke sana.
Kardi : Sebaiknya engkau tidak ke sana sebelum berembug dengan kita.
Rini : Haaah. Individualisme itu coba dikurangi. Kita kan merupakan tim.
Anton : Engkau memang selalu begitu tiap kali.
Trisno : Belum tahu sudah nyemprot.
Kardi : Pak Kepala ke rumahmu?
Trisno : Ya. Terus aku mau rembugan bagaimana dengan kalian? Belum bisa bernafas sudah dicekik. Kok suruh rembugan dulu.
Rini : Ibumu tahu?
Trisno : Untung mereka ke gereja pagi.
Anton : Terus?
Trisno : Pokoknya aku didesak, ide itu ide siapa. Sudah dapat izin dari kau apa belum?
Anton : Jawabmu?
Trisno : Aku katakan itu ide itu ideee …..
Anton : Ide Anton …..
Trisno : Ide Albertus Trisno sang pelukis! Dengan?
Rini : Tapi, kau bilang sudah ada persetujuan dari pemimpin redaksi?
Trisno : Tidak, Rin.
Anton : Kau bilang apa?
Trisno : Aku bilang bahwa tanpa sepengetahuan Anton, aku pasang karikatur itu. Sepenuhnya, tanggung jawab saya. Dengar?
Kardi : Edaaan. Pahlawan ini benar?
Rini : Ooooo, hebat kau Tris, bahagialah Yayuk yang punya kekasih macam kau.
Trisno : Ah, Rin, nanti aku tidak bisa tidur kau bilang Yayuk pacarku.
Anton : Kenapa kau bilang begitu. Kau menghina aku, Tris? Aku yang suruh engkau melukis itu. Aku penanggung jawabnya. Akulah yang mesti digantung ….. bukan kau.
Kardi : Lho. Lho, sabar, sabar, sabar.
Anton : Ayo, kau mesti ralat pernyataan itu.
Trisno : Begini Ton, maksudku, agar kau …..
Anton : Tidak ….. aku tidak butuh perlindunganmu. Aku mesti digantung, bukan kau.
Trisno : Begini Ton, maksudku, bahwa aku telah …..
Anton : Sudah! Aku tahu, kau berlagak pahlawan, agar orang-orang menaruh perhatian padamu, sehingga dengan demikian kau …..
Rini : Anton! Ini apa. Ini apa?
Kardi : Anton. Sabar. Kau mau bunuh diri apa bagaimana. Mana sedang gawat malah bertengkar sendiri.
75 Orang-orang di Sekitar Kita 4
Diskusikan dalam kelompokmu hal-hal berikut!
a. Siapakah yang bertentangan (berkonflik) dalam contoh drama 1, 2, dan 3?
b. Mengapa para tokoh itu bertentangan?
3. Mengenali Kaidah Naskah Drama
Dari pengamatanmu terhadap beberapa naskah drama tersebut, simpulkan kaidah naskah drama! Komentarilah pernyataan berikut berdasarkan hasil diskusimu!
Berbeda dengan cerita-cerita fiksi yang bersifat naratif, drama mempunyai kaidah sendiri, yakni:
a. Drama disajikan berbentuk babak dan adegan. Babak terdiri atas beberapa adegan. Adegan ditandai dengan pergantian pelaku dalam satu peristiwa (satu kali tutup layar dalam drama tradisional).
b. Dalam naskah drama terdapat pelaksanaan (narasi) yang menunjukkan latar, suasana, lakuan para tokoh dalam drama.
c. Dalam naskah drama dituliskan nama-nama pelaku yang berbicara di depan kalimat-kalimat dialog .
Rini : Ayo dong Laaar, mana dia. Kau ini ngejek!
Anton : Kau bertemu dia, pagi ini?
Wilar : Dia mau!
Anton : Mau.
Rini : Mau?
Wilar : Jelas. Malah dia berkata begini. Aku wali kelas kalian. Aku ikut bertanggung jawab atas perbuatan kalian terhadap Pak Kusno itu. Tapi, kalian tak boleh bertindak sendiri. Diam saja. Aku yang akan maju ke Bapak Kepala Sekolah. Aku akan menjelaskan, bahwa Pak Kusno memang kurang beres. Tapi kalau kalian berbuat dan bertindak sendiri-sendiri main corat-coret, atau membikin onar, kalian akan kulaporkan ke Polisi …..
Rini : Pak Lukas memang guru sejati. Mau melibatkan diri dengan problem anak anaknya. Dia sungguh seperti bapakku sendiri.
Anton : Dia seorang bapak yang melindungi, sifatnya lembut seperti seorang ibu …..
Trisno : Bagaimana kalau dia kita juluki, Pak Lukas sang penyelamat…..
Semua : Setujuuuuuuu!
Kardi : (Termenung)
Rini : Ada apa filsuf?
Kardi : Sekarang sampailah kesimpulan tentang renungan-renunganku selama ini …..
Anton : Waaahhhh!
Rini : Renungan apa Di?
Trisno : Renungan apa lagi …..?
Kardi : Bahwa….. bahwa kreativitas, ternyata ….. ternyata, membutuhkan perlindungan.
Bakdi Sumanto. Majalah Semangat.
76 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII 4. Menulis Kreatif Naskah Drama Satu Babak
Pada pelajaran lalu, kamu sudah belajar mengenal konflik. Menyusun naskah drama dapat kamu mulai dengan menentukan suatu konflik. Konflik dapat kamu temukan dengan mengamati konflik yang ada di sekitarmu, mengamati konflik dalam sinetron/film, atau membayangkan konflik yang pernah kamu alami yang penting konflik yang diangkat asli dari idemu. Lakukan langkah berikut!
a. Tentunya kamu sering melihat konflik atau pertentangan-pertentangan di masyarakat, di sinetron, atau dalam kehidupanmu sendiri. Tulis salah satu konflik/pertentangan yang kamu sukai! Diskusikan pemilihan konflik dengan kelompokmu! Misalnya: konflik yang akan digambarkan adalah pertentangan anak dan orangtuanya karena orangtuanya mempunyai pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapannya.
b. Lengkapilah konflik yang telah kamu tentukan menjadi sebuah rangkaian cerita! Berilah nama tokoh-tokoh yang ada dalam rangkaian ceritamu!
c. Ubahlah narasi menjadi dialog-dialog! Susunlah menjadi naskah drama sesuai dengan kaidah penyusunan drama!
5. Mengomentari Naskah Drama yang Disusun
Naskah drama yang kamu susun akan dinilai dari segi (1) keunikan konflik yang diangkat dalam naskah drama, (2) kelogisan penyelesaian konflik, (3) kesesuaian dialog dengan rangkaian peristiwa yang digambarkan, (4) kejelasan isi dialog, dan (5) kejelasan narasi (penjelasan) sehingga mudah dipentaskan.
C. Bermain Peran
Naskah drama yang kamu tulis merupakan hasil karya yang hebat. Melalui kegiatan ini kamu akan berlatih memerankan naskah drama. Kemampuanmu membawakan naskah drama dapat kamu gunakan untuk mengisi pentas seni di sekolahmu. Selain itu, memerankan naskah drama dapat menjadi media ekspresi yang dapat melatih emosimu. Bagaimana memerankan drama dengan baik? Kegiatan pembelajaran berikut ini dimaksudkan supaya kamu mampu bermain peran dengan baik dan dengan cara improvisasi sesuai dengan naskah yang kamu tulis.
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi bermain peran adalah (1) mempersiapkan dan mendalami isi naskah, (2) berlatih melafalkan dialog, (3) merancang pemeranan naskah drama, dan (4) mementaskan naskah drama sesuai dengan naskah yang kamu tulis dan dengan cara improvisasi.
1. Mempersiapkan dan Mendalami Isi Naskah
Pada pelajaran kali ini kamu akan berlatih memerankan tokoh atau pelaku yang terdapat dalam sebuah naskah drama. Pada pelajaran yang lalu kamu telah ditugasi untuk menyusun sebuah naskah drama. Bila kamu tidak menemukan sebuah novel yang cocok sebagai naskah drama, kamu dapat menyusun naskah drama itu berdasarkan kejadian sehari-hari yang kamu alami,
77 Orang-orang di Sekitar Kita 4
Panggung menggambarkan sebuah ruangan kelas setelah jam pelajaran olahraga. Suasana masih sepi, baru beberapa orang siswa yang mulai masuk ke kelas. Siswa yang lain masih berganti pakaian. Tampak Ani, salah seorang siswi di kelas itu sedang menangis dikelilingi beberapa orang temannya.
01. Hanna : (Duduk di samping Ani) Sudahlah, jangan menangis! Menangis tidak akan menyelesaikan persoalan.
02. Ani : (Sambil terisak-isak menangis) Uang itu untuk membeli obat adikku yang sedang sakit, Han! Sepulang sekolah ibu menyuruhku singgah di apotek.
03. Anto : Memangnya, di mana kamu simpan uang itu?
04. Ani : Aku simpan di dompetku dan dompet itu sekarang hilang.
05. Hanna : Memangnya kau simpan di mana dompet itu?
06. Ani : (Mengingat-ingat kembali) Rasanya, aku simpan di dalam tasku.
07. Anto : Siapa yang tinggal di kelas waktu jam olahg raga tadi?
08. Hanna : Oh ya, aku ingat, tadi Agus tidak ikut olahraga.
09. Anto : Apa mungkin dia yang mengambil uang itu?
10. Hanna : Bisa saja, karena hanya dia yang ada di ruangan saat jam olahraga.
11. Ani : (Menatap penuh kebingungan) Jadi kalian menuduh Agus yang mengambil dompetku?
12. Anto : Aku yakin pasti dia yang mengambilnya. Kita semua tahu kalau selama ini hanya dia yang suka membuat ulah di kelas kita.
13. Hanna : Bagaimana kalau kita laporkan pada wali kelas?
Dari arah pintu masuk seorang siswa, berjalan dengan langkah pincang.
14. Hanna : (Setengah berbisik) Itu dia anaknya!
15. Anto : Hai Agus, kenapa kamu tidak ikut pelajaran olahraga?
16. Agus : Kenapa kamu terlalu mau tahu urusanku! Aku mau olah raga atau tidak, kamu tidak perlu tanya-tanya! (bicara dengan gayanya yang sinis)
17. Hanna : (Dengan nada keras) Pasti kamu yang mengambil dompetnya Gus!
misalnya tentang peristiwa salah paham dengan sesama teman atau tentang teman yang sakit, tentang persahabatan. Contoh naskah singkat berikut diangkat dari kejadian atau peristiwa sehari-hari dalam kegiatan di sekolah.
Judul : Gara-gara Dompet
Para Pelaku : 1. Ani (seorang siswi kelas III A)
2. Andi (seorang siswa kelas III A yang suka membuat ulah)
3. Hanna (teman sebangku Ani)
4. Anto (teman akrab Andi)
5. Markus (ketua kelas III A)
78 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII 18. Agus : Hei, jangan sembarang menuduh, ya! (marah)
19. Anto : Ya, pasti kamu yang mengambilnya.
20. Agus : Sekali lagi kuingatkan kalian, jangan menuduh tanpa bukti…!
21. Anto : Buktinya, karena hanya kamu yang ada di ruangan ini, saat kami semua olah raga! (suaranya mengeras)
22. Hanna : Sudahlah mengaku saja sebelum kami laporkan pada wali kelas!
23. Anto :Lapor saja pada Wali Kelas, kalau kalian berani!
Suasana semakin memanas
24. Hanna : Kami tidak takut, kamu memang selalu membuat keonaran di kelas.
25. Anto : Sebaiknya kamu kembalikan uang itu, kasihan Ani!
26. Agus : (Mendekat memegang kerah baju Anto) Hei, aku memang nakal tapi aku tidak pernah mencuri. Kamu jaga mulutmu, ya!
27. Ani : Sudahlah! Jangan bertengkar gara-gara aku! Siapa tahu aku yang lupa menyimpan dompet itu. (sambil melerai Andi dan Anto) Kembali, dari arah pintu masuk seorang siswa. Siswa itu adalah Markus, ketua kelas IIIA.
28. Markus : Ada apa ini, kelihatannya semua tegang?
29. Agus : Anto dan Hanna menuduh aku mengambil dompet dan uangnya Ani.
30. Hanna : Benar kami menuduhnya karena kami punya alasan kuat.
31. Anto : Hanya dia yang tinggal di dalam kelas sewaktu pelajaran olah raga.
32. Agus : Aku tinggal di kelas karena kakiku sakit gara-gara main bola kemarin dan aku sudah minta izin Pak Tito. Jadi, bukan karena aku mau mencuri. (Berbicara dengan tegas sambil menatap tajam teman-temannya)
33. Markus : (Mendekat ke arah Ani) Apakah memang dompetmu itu hilang atau engkau lupa menyimpannya di tempat lain?
34. Ani : Entahlah. Aku tak ingat lagi. Yang kupikir aku takut dimarahi ibuku karena uang di dompet itu untuk membeli obat adikku.
35. Markus : Kita tidak boleh menuduh seseorang tanpa alasan dan bukti yang kuat!
Bagaimana kalau bukan Agus yang mengambil dompet itu?
36. Hanna : (Beradu pandang dengan Kamsah) Lantas siapa yang mengambil nya!
37. Anto : Ya, siapa? Tidak ada orang lain di ruangan ini selain dia. (Menuding Agus)
38. Markus : Bagaimana kalau dompet itu terlupa atau tertinggal di suatu tempat!
(Semua saling berpandangan. Kemudian Markus mengeluarkan sesuatu dari saku celananya).
39. Markus : Lihatlah ini! (sambil menunjukkan sebuah dompet) Milik siapa ini?
40. Ani : Itu dompetku!
41. Markus : Ya, ini memang dompet Elly, Pak Tito menemukannya di ruang ganti pakaian karena ada namamu di dompet itu, lalu ia menitipkannya padaku.
42. ……… : …………………………………………………………………..
79 Orang-orang di Sekitar Kita 4
Bagaimana akhir naskah tersebut? Menurutmu apa yang akan terjadi selanjutnya? Buatlah beberapa dialog untuk mengakhiri naskah tersebut!
Untuk lebih mendalami naskah tersebut, diskusikan dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan anggota kelompokmu! Tuliskan jawabanmu dalam bukumu!
(1) Bagaimanakah karakter atau watak para pelaku dalam naskah itu?
(2) Apakah konflik yang terjadi dalam drama tersebut?
(3) Dialog-dialog nomor berapakah yang mengungkapkan ketegangan suasana?
(4) Dialog-dialog manakah yang harus diucapkan dengan nada tinggi dan dialog-dialog mana yang diucapkan dengan nada datar?
(5) …………………………………………………………………..
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kamu kembangkan dan kamu gunakan sebagai bahan diskusi kelompok untuk mendalami naskah yang telah kamu susun, sebagai bagian persiapan memerankan naskah drama tersebut.
2. Berlatih Melafalkan Dialog dengan Ekspresi, Jeda, Nada, dan Intonasi yang Tepat
Langkah persiapan lain yang harus dilakukan bila kita ingin memerankan naskah drama adalah berlatih melafalkan kata-kata atau kalimat-kalimat dalam dialog dengan intonasi yang tepat. Sebagai latihan, lafalkan dialog tersebut dengan intonasi yang tepat!
a. Berkelompoklah 5—6 siswa! Setiap kelompok melafalkan dialog para tokoh tersebut!
b. Kelompok yang lain akan menilai dari segi (1) kesesuaian intonasi sesuai dengan isi, (2) ketepatan lafal, dan (3) ekspresi dialog
Coba lafalkan pula kalimat-kalimat berikut ini dengan ekspresi, jeda, nada, intonasi, dan gaya pengucapan yang tepat sesuai dengan tokoh yang menuturkannya!
Ibu yang bijaksana
“Pergilah, Nak! Ibu akan selalu berdoa untuk keberhasilanmu”.
Kakek tua kepada cucunya
“Sejak nenekmu pergi setahun yang lalu, rumah ini tidak terawat lagi, Cu!”
Seorang lelaki yang marah
“Pergi! Mulai saat ini aku tidak ingin melihat wajahmu lagi”.
Seorang anak muda
“Saya pergi dulu, Bu! Doakanlah saya, agar dapat kembali dengan selamat!”
Lakukan kegiatan itu secara berkelompok! Untuk kelompok yang lain, beri penilaian dan tanggapan terhadap cara pemeranan kalimat-kalimat tersebut! Selanjutnya, coba pahami dialog-dialog dalam naskah yang telah kamu persiapkan, lalu lafalkanlah secara tepat sesuai dengan tuntutan peran! Lengkapi pula pemeranan kalimat itu dengan gerak yang sesuai untuk mendukung pelafalan kalimat-kalimat itu!
80 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII 3. Merancang Pemeranan Naskah Drama Hasil Tulisan Sendiri
Perankan bersama kelompokmu naskah yang telah kamu susun! Untuk memerankan naskah drama lakukan langkah berikut!
a. Pahami ringkasan cerita naskah drama!
b. Tulislah semua dialog yang berkaitan dengan watak tokoh!
c. Tentukan intonasi, gerak, dan mimik yang sesuai dengan watak tokoh dan emosi yang ditunjukkkan. Isilah tabel berikut dengan berdiskusi!
Tokoh
Watak Tokoh
Dialog
Intonasi
Gerak yang sesuai
Diskusikan ketepatan intonasi, mimik, dan gerak yang kamu temukan! Kemukakanlah alasan logis yang mendasari pemilihanmu tadi!
Berundinglah dengan kelompokmu untuk memerankan naskah drama yang telah kamu susun! Kelompok yang lain akan menjadi pengamat.
4. Mementaskan Naskah Drama
Setelah kamu memahami isi naskah drama dan berlatih melafalkan dengan ekspresi, intonasi, jeda, dan nada yang tepat, berlatihlah bersama teman-temanmu dalam kelompok untuk mementaskan sebuah naskah drama. Lakukan kegiatan ini dengan langkah-langkah berikut!
1. Bergabunglah kembali dengan anggota kelompokmu setelah selesai menyusun naskah drama!
2. Tentukan naskah drama yang akan kamu perankan! Akan lebih bagus kalau naskah drama yang kamu perankan adalah naskah drama yang sudah kamu susun pada kegiatan (1) .
3. Diskusikan sekali lagi naskah tersebut untuk mengetahui lebih dalam para tokoh, sifat tokoh, latar, dan lain-lain!
Drama merupakan sebuah bentuk karya sastra yang dipersiapkan sebagai suatu karya seni yang dipentaskan. Tokoh-tokoh dalam drama baru akan hidup bila dialog-dialog yang terdapat dalam naskah diperankan dengan penuh penghayatan sesuai karakter tokoh itu. Untuk itu, seorang pemeran drama harus dapat menghayati tokoh yang diperankan, menyesuaikan lafal, menggunakan intonasi, dan tekanan yang tepat pada dialog-dialog yang diucapkannya sesuai dengan tuntutan naskah.
81 Orang-orang di Sekitar Kita 4
Bermain peran yang kamu lakukan di sekolahmu tidak harus berupa pertunjukan yang ideal seperti pementasan drama yang sesungguhnya. Hal ini tentu bergantung pada kebutuhan, untuk apa pertunjukkan itu kamu lakukan. Apabila pertunjukan kamu lakukan untuk acara tertentu, misalnya, hari ulang tahun sekolah, pertunjukan itu harus lengkap termasuk penggunaan lampu (lighting). Untuk acara pelajaran, pertunjukan yang kamu lakukan tidak perlu seideal itu.
Pada saat suatu kelompok memerankan naskah, kelompok yang tidak ikut bermain dapat memberikan penilaian untuk mendapatkan masukan yang berharga dalam rangka belajar pementasan drama. Masukan ini juga bermanfaat untuk memperbaiki pementasan berikutnya. Penilaian dapat kamu tuliskan di bukumu!
D. Mengomentari Pementasan Drama Kelompok Lain
Naskah drama yang kamu tulis merupakan hasil karyamu. Tentu saja kamu patut bangga terhadap naskah drama itu. Naskah drama ditulis untuk dipentaskan. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran berikut ini dimaksudkan supaya kamu mampu mengomentari pementasan drama.
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi mengomentari pementasan drama ini adalah (1) menentukan hal-hal yang akan dikomentari pada pementasan drama dan (2) membacakan hasil komentar.
1. Menentukan Hal-hal yang akan Dikomentari pada Pementasan Drama
Pementasan drama dikomentari dengan rambu-rambu berikut!
a. Apakah gerak, ekpresi mimik sesuai dengan watak tokoh yang digambarkan dalam naskah drama?
b. Apakah intonasi dialog yang ditampilkan sesuai dengan isi drama dan sesuai dengan suasana yang digambarkan?
c. Apakah dialog-dialog antarpelaku dilakukan secara lancar sesuai dengan isi naskah?
4. Tentukan para pemeran yang akan menjadi pelaku dalam cerita!
5. Bacalah naskah bersama-sama berdasarkan peran masing-masing seperti yang tertuang dalam naskah!
6. Diskusikan kelemahan dan kelebihan pembacaan dialog yang sudah kamu lakukan!
7. Hafalkan dialog dalam naskah drama sesuai dengan peranmu masing-masing!
8. Berlatihlah memerankan dialog dengan mengatur posisi pemain (bloking), pergerakan pemain (moving), dan keluar masuk pemain di panggung sesuai tuntutan naskah!
9. Persiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan di panggung sesuai dengan tuntutan dalam naskah!
10. Lakukanlah improvisasi sesuai dengan kondisi dan situasi saat itu!
82 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Dari hasil pengamatan terhadap kelompok lain yang sedang mementaskan drama, kelompok yang lain menentukan hal-hal apa yang akan dikomentari. Isilah tabel berikut! Kerjakan pada bukumu! Amati contoh berikut!
Komentar untuk kelompok ………..
No.
Hal yang dikomentari
Fokus komentar
Kalimat Komentar
1.
Dialog
Dialog tidak sesuai dengan watak tokoh
Dialog para tokoh pada pementasan drama kelompok 3 kurang sesuai dengan watak pelaku. Intonasi dalam dialog sangat datar.
2. Membacakan Hasil Komentar
Salah satu anggota kelompok membacakan komentar terhadap hasil pementasan drama yang dilakukan. Komentar kamu juga dapat berfokus pada tabel penilaian berikut!
Rubrik Penilaian Pementasan Drama
Nama Kelompok : . . . . .
Judul Drama : . . . . .
Nilai
Komponen yang Dinilai
1
2
3
4
PELAFALAN DIALOG
a. Kualitas Ujaran (vokal)
b. Kejelasan
c. Ketepatan nada, jeda, intonasi
PEMERANAN PELAKU
a. Ekspresi/Penghayatan
b. Kesesuaian gerak pemain dengan perannya
c. Bloking/Posisi pemain di panggung
LAIN-LAIN
a. Tata panggung/pentas
b. Ilustrasi musik/suara (bila ada)
c. . . . ___________________
Keterangan:
1 = Kurang 3 = Baik
2 = Cukup 4 = Amat baik
83 Orang-orang di Sekitar Kita 4
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Kamu akan mewawancarai Shinta, siswa kelas VIII juara lomba baca puisi tingkat Kabupaten, untuk mengetahui kiat sukses pemenang lomba baca puisi. Kalimat pertanyaan yang paling sesuai dengan tujuan wawancara tersebut adalah …
A. Sejak kapan Kakak tertarik kepada puisi?
B. Apakah Kakak senang membaca puisi-puisi religius?
C. Persiapan apa saja yang Kakak lakukan untuk menghadapi lomba?
D. Apakah orang tua Kakak juga senang membaca puisi?
2. Kalimat yang paling sesuai untuk mengawali kegiatan wawancara dengan narasumber yang kita hormati adalah ...
A. Pak, minta waktu sebentar untuk mewawancarai.
B. Maaf, Bu. Bolehkah saya minta waktu sebentar untuk mewawancarai Ibu?
C. Saya ingin mewawancarai Bapak sebentar saja.
D. Bolehkah saya mewawancarai Ibu sekarang?
3. Unsur yang tidak dapat dikomentari dari sebuah pementasan drama adalah ....
A. ekspresi pemain
B. ilustrasi musik
C. kostum pemain
D. naskah drama
Pada unit 4, kamu telah belajar berwawancara, menulis naskah drama, dilanjutkan dengan mementaskan naskah drama yang kamu tulis dan mengomentari pementasan drama yang dilakukan teman. Dalam pembelajaran wawancara kamu telah belajar mengenali ciri wawancara, melengkapi pertanyaan yang sesuai dengan tujuan dan narasumber, serta berlatih membuat pertanyaan wawancara yang sesuai dengan tujuan dan narasumber, melaksanakan wawancara, dan sekaligus menilai kemampuan temanmu dalam berwawancara. Pada pembelajaran drama kamu telah belajar mengenali naskah drama, menyimpulkan ciri naskah drama, dan menulis naskah drama. Naskah drama yang telah kamu tulis kemudian kamu pahami isinya dan kamu perankan dengan memperhatikan isi, ekspresi, dan intonasi. Pada akhir pembelajaran kamu juga berlatih mengomentari kelebihan dan kekurangan pementasan naskah drama yang dilakukan temanmu/kelompok lain.
Rangkuman
Evaluasi
84 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII 4. Dialog yang harus diucapkan dengan nada tinggi adalah ....
A. “Sudahlah, jangan bertengkar hanya gara-gara aku.”
B. “Bagaimana kalau dompet itu terlupa atau tertinggal di suatu tempat.”
C.. “E, jangan sembarangan menuduh, ya!”
D. “Ya, ini memang dompet Ely. Pak Tirto menemukannya di ruang ganti.”
5. Perhatikan penggalan dialog drama di bawah ini.
Andi : Dani!
Dani : Ada apa, An?
Andi : Kau ada waktu sebentar?
Dani : Emangnya ada apa, An?
Andi : Aku perlu bantuanmu. Ibuku sedang sakit dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Tapi, kemarin baru saja aku bayar SPP. Jadi ..
Dani : …………………
Kalimat yang paling tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah …
A. Kurasa tak ada gunanya membawa ibumu ke dokter.
B. Kau butuh uang? Sayang sekali …
C. Sabar, ya! Aku juga perlu bantuanmu.
D. Aku tahu, kau sayang sekali pada ibumu.
6. Perhatikan penggalan dialog drama berikut.
Markus : Ada apa ini, kelihatannya semua tegang?
Andi : Anto dan Hana menuduh saya mencuri dompet Ani.
Hana : Benar, kami menuduhnya karena mempunyai alasan kuat.
Anto : Hanya dia yang tinggal di dalam kelas waktu jam olahraga.
Andi : Aku tinggal di dalam kelas karena kakiku sakit dan aku sudah minta izin untuk tidak ikut olahraga.
Markus : Hana, jangan-jangan dompetmu tidak hilang, tapi engkau lupa menyimpannya di tempat lain. Kita tidak boleh menuduh seseorang tanpa bukti.
Dari penggalan dialog tadi dapat diketahui bahwa Markus berwatak ....
A. pemarah
B. bijaksana
C. penyabar
D. pemurah
7. Agar dapat memberikan komentar terhadap pementasan drama secara tepat, kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini, kecuali ....
A. teks drama
B. teknik vokal pemain
C. penghayatan pelaku
D. tata pentas
85 Orang-orang di Sekitar Kita 4
8. Berikut ini adalah konflik yang tidak tepat untuk diangkat menjadi naskah drama ....
A. konflik dengan diri sendiri
B. konflik antarteman
C. konflik antarkelompok
D. konflik antaralam
B. Kerjakanlah tugas-tugas berikut!
1. Kamu bertugas mewawancarai penjaga sekolah dengan tujuan untuk menyusun tulisan mengenai jadwal kegiatannya sehari-hari di hari libur. Siapkan daftar pertanyaan untuk mewawancarainya (minimal lima pertanyaan), kemudian wawancarailah dia untuk menggali informasi mengenai jadwal kegiatannya tersebut! Jagalah kesopanan sikap dan perilakumu saat berwawancara!
2. Kamu diundang temanmu untuk menghadiri acara ulang tahunnya yang ke-14 di sebuah restoran terkenal. Sayang sekali, kamu tidak dapat menghadiri acara itu karena ada acara keluarga di rumah saudaramu. Temanmu marah karena saat ulang tahunmu, dia dapat datang meskipun harus mengorbankan acara lain yang menunggunya. Susunlah drama satu babak mengenai peristiwa itu!
Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum kamu kuasai. Ungkapkan pula kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan. Untuk itu, berikanlah tanda centang (√) pada panduan berikut ini!
No
Pertanyaan Pemandu
Ya
Tidak
1.
Saya telah memahami ciri penting wawancara.
2.
Saya dapat menulis pertanyaan wawancara yang sesui dengan tujuan wawancara dan narasumber yang diwawancarai.
3.
Saya senang melakukan kegiatan wawancara.
4.
Saya dapat mengenali unsur utama naskah drama.
5.
Saya dapat mengembangkan konflik menjadi naskah drama.
Refleksi
86 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
6.
Saya bangga dapat menulis naskah drama.
7.
Saya dapat mengajukan saran perbaikan terhadap naskah drama yang ditulis kelompok lain.
8.
Saya memahami bahwa sebelum memerankan naskah drama harus dipahami dulu naskah drama yang akan diperankan.
9
Saya senang dapat memerankan naskah drama yang saya tulis bersama dengan kelompok.
10.
Saya senang dapat memberikan komentar tentang kelebihan dan kekuranga kelompok lain dalam mementaskan/memerankan naskah drama.
11.
Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini mudah diikuti dan membuat saya senang belajar bahasa Indonesia

8bab2

2
2Pelajaran
Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Nikmat Belum Tentu Sehat
Pernahkah kamu menyaksikan iklan mengenai makanan cepat saji? Di situ makanan-makanan itu tampak lezat dan nikmat. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa makanan cepat saji sebenarnya tidak baik bagi tubuh dan kesehatan. Makanan cepat saji sering disebut juga sebagai junk food. Akan tetapi, selain jenis junk food sebenarnya ada juga beberapa hal yang dianggap nikmat, tetapi belum tentu menyehatkan. Dalam pembelajaran kali ini, kamu akan membaca cepat teks mengenai makanan nikmat yang belum tentu sehat dan menyimpulkannya. Kemampuan membaca cepat sangat diperlukan dalam kehidupan modern. Dengan kecepatan membaca yang tinggi, kamu dapat memperoleh informasi secara cepat.
Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering menemukan bahasa petunjuk dalam resep masakan, cara melakukan senam, cara minum obat, dan masih banyak lagi. Melalui kegiatan ini kamu akan berlatih menulis bahasa petunjuk dengan urutan yang tepat dan menggunakan bahasa yang efektif. Keterampilan ini sangat perlu agar kamu dapat menyusun petunjuk dengan jelas dan runtut.
Pada sisi lain, pemahamanmu akan lebih mantap apabila kamu dapat mengidentifikasi unsur intrinsik drama. Kamu dapat belajar banyak dari berbagai drama yang kamu baca. Dengan memahami secara mendalam sebuah drama, kamu dapat belajar dan mengambil hikmah untuk kehidupanmu kelak. Melalui kegiatan ini kamu akan berlatih menentukan unsur intrinsik drama yang bertema ’nikmat belum tentu sehat’. Keterampilan itu perlu juga dilakukan ketika kamu akan memerankan sebuah drama.
A. Membaca Cepat
Kalian tentu pernah membaca berbagai bacaan. Akan tetapi, pernahkah kalian merasa sulit berkonsentrasi terhadap bacaan sehingga membutuhkan waktu lama untuk membaca dan memahami suatu bacaan? Apa yang harus dilakukan supaya kamu dapat membaca cepat dan memahami bacaan? Untuk dapat berlatih membaca cepat dengan baik (untuk
2
23 Nikmat Belum Tentu Sehat 2
tingkat SMP kelas VIII: 250 kata/menit), kamu harus menyiapkan segala sesuatunya, antara lain mendaftar pengalaman/pengetahuan tentang membaca cepat, mengukur kecepatan membaca, berbagi pengalaman cara membaca cepat, dan mengenali akhiran, serta menyimpulkan isi teks dengan membaca cepat 250 kata per menit.
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi membaca cepat adalah (1) mendaftar pengalaman/pengetahuan tentang membaca cepat, (2) berlatih membaca cepat dan mengukur kecepatan membaca, (3) berbagi pengalaman cara membaca cepat, dan (4) mengenali akhiran termasuk mengenali imbuhan asing.
1. Mendaftar Pengalaman/Pengetahuan tentang Membaca Cepat
Di kelas VII kalian pernah belajar membaca cepat. Kalian tahu bahwa membaca cepat merupakan suatu keterampilan yang dapat dilatih. Coba kalian tuliskan apa yang telah kalian ketahui dan yang ingin kalian ketahui berkaitan dengan membaca cepat. Isilah tabel berikut untuk menampung pengetahuan kalian tentang membaca cepat.
Yang telah saya ketahui
dari membaca cepat .
Yang ingin saya ketahui
tentang membaca cepat.
2. Membaca Cepat dan Mengukur Kecepatan Membaca
Untuk berlatih membaca cepat dan mengukur kecepatan membaca, lihatlah jam dan petunjuk detiknya (atau pakailah stopwatch). Catatlah waktu mulai kalian membaca, kemudian bacalah teks berikut secara cepat! Tulislah berapa detik waktu yang kalian gunakan untuk membaca teks ini!
MENGENAL ZAT TAMBAHAN PADA MAKANAN
Zat aditif adalah bahan tambahan makanan yang berguna sebagai pelengkap pada produk makanan dan minuman. Bahan ini umumnya diperlukan untuk menambah rasa, memberi warna, melembutkan tekstur, dan mengawetkan makanan.
Zaman dulu orang masih menggunakan zat tambahan alami dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Contohnya, untuk memberi rasa manis digunakan gula tebu dan madu, sedangkan daun suji, kunyit, gula merah, dan daun jati ditambahkan untuk memberi warna pada makanan atau minuman.
24 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Namun sayangnya, kini banyak produsen makanan yang mengganti zat tambahan alami tersebut dengan zat tambahan sintetis yang sifatnya lebih berbahaya bagi kesehatan manusia apabila dikonsumsi secara terus menerus dan berlebihan. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), ada dua macam kategori zat aditif pada makanan. Pertama, zat aditif yang diizinkan untuk digunakan dengan jumlah penggunaan maksimum. Kedua, zat aditif yang dilarang untuk digunakan pada pangan karena memang bersifat membahayakan kesehatan.
Jenis zat tambahan yang boleh digunakan untuk makanan oleh para ilmuwan dikelompokkan sebagai berikut:
- Bahan pengental yang berbahan lemak dan air.
- Bahan penstabil dan pemekat, contohnya alginat.
- Bahan peningkatan nutrisi, contohnya berbagai macam ekstrak vitamin
- Bahan pengawet makananan, contohnya garam nitrat
- Bahan pengembang untuk roti dan bolu
- Bahan penyedap rasa, contohnya monosodium glutamat
- Bahan pemberi warna.
Zat tambahan yang berbahaya digunakan pada pangan diuraikan berikut:
- Formalin, bahan yang biasa digunakan dalam industri plastik, kertas, tekstil, cat dan pengawet mayat. Saat ini formalin sering digunakan pada ayam, tahu, dan mie untuk menambah kekenyalan dan memperpanjang masa simpan produksi
- Boraks, bahan campuran pada detergen yang juga sering dicampurkan pada bakso dan kerupuk untuk memperbaiki warna, tekstur, dan rasa
- Pewarna rhodamin B , biasa dipakai dalam industri tekstil, sekarang juga banyak digunakan untuk memberi warna pada makanan dan kosmetik.
Penggunaan zat aditif secara berlebihan dan terus menerus dapat membahayakan kesehatan. Hal ini disebabkan sifat zat aditif yang mutagenik/karsinogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan genetik, kanker, penuaan sel, dan kerusakan organ yang lain.
Berikut beberapa dampak negatif zat aditif ke tubuh manusia:
1. Penyedap rasa, seperti MSG, dapat membuat kerusakan otak, kelainan hati, hipertensi, stres, demam tinggi, penuaan dini, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.
2. Pemanis buatan, seperti sakarin dan aspartan, dapat menyebabkan kanker kantong kemih dan gangguan saraf dan tumor otak.
3. Pewarna sintetis, banyak dijumpai pada sirup dan kue, dapat menimbulkan alergi dan kanker hati.
4. Formalin, dapat menyebabkan kanker dan dapat merusak sistem saraf.
5. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, sakit perut, penyakit kulit dan kerusakan ginjal.
6. Pewarna rhodamin B dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, maag, tenggorokan, hidung dan usus.
Kita sebagai konsumen memang harus waspada dan teliti dalam memilih makanan. Sebaiknya makan bahan-bahan alami. Kalaupun kita menggunakan produk olahan sudah jadi, perhatikan komposisi kandungannya dan memilih produk yang paling sedikit penggunaan zat aditifnya
Khusus untuk formalin, kita dapat mengetesnya terlebih dahulu pada makanan dengan mencelupkan kertas indikator pada air rendaman makanan tersebut. Apabila berubah warna bisa dipastikan makanan tersebut menggunakan formalin. Sekarang, kertas indikator tersebut bisa diperoleh di apotik dan toko obat.
25 Nikmat Belum Tentu Sehat 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan isi teks yang telah kalian baca!
1. Berikut ini merupakan tujuan penggunaan zat aditif, kecuali ....
a. mengawetkan makanan c. menambah gizi
b. memberi warna d. melembutkan tekstur
2. Penyedap rasa, seperti MSG dapat menyebabkan hal-hal berikut, kecuali ….
a. kerusakan otak, kelainan hati
b. hipertensi, stres, demam tinggi, penuaan dini
c. alergi kulit, mual, muntah, ketidakmampuan belajar
d. kecanduan, ketergantungan, maag.
3. Menurut BPOM, ada dua macam kategori zat aditif pada makanan beserta alasannya, yaitu ....
a. zat aditif yang digunakan dengan batas penggunaan minimum dan dilarang karena melanggar undang-undang
b. zat aditif yang dilarang karena membahayakan kesehatan dan digunakan untuk melembutkan tekstur.
c. zat aditif untuk memberi warna dan untuk menyedapkan rasa
d. zat aditif yang diizinkan untuk dipakai dengan batas penggunaan maksimum dan yang dilarang karena membahayakan kesehatan.
4. Di bawah ini zat aditif yang dilarang digunakan pada makanan, kecuali .....
a. boraks c. rhodamin
b. formalin d. agen pengawet makanan
5. Menurut bacaan tersebut, untuk menambah kekenyalan pada ayam, tahu, dan mi, sering digunakan zat aditif ....
a. boraks c. formalin
b. garam nitrat d. rhodamin B
6 . Penggunaan zat aditif secara berlebihan dan terus-menerus dapat membahayakan karena ...
a. dapat membuat pemakainya kecanduan
b. bersifat mutagenik
c. mengandung kafein di dalamnya
d. mudah untuk bereaksi dengan organ dalam
7. Penggunaan rhodamin secara salah adalah penggunaan sebagai pewarna .....
a. kosmetik c. tekstil
b. kain d. bahan rumah tangga
8. Formalin sebenarnya boleh digunakan untuk hal-hal berikut kecuali ….
a. industri plastik c. pengawet mayat
b. industri kertas d. pengawet makanan
9. Khusus untuk formalin, kita dapat mengetesnya dengan cara ….
a. mencelupkan kertas indikator pada air rendaman makanan tersebut.
b. memisahkan makanan dengan zat-zat lain yang berbahaya.
26 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII c. mencelupkan makanan sampai berubah warna
d. menyiramkan indikator pada makanan yang diduga mengandung formalin.
10. Untuk mengatasi hal yang merugikan dari penggunaan zat aditif kita perlu melakukan …..
a. mencatat zat aditif yang sudah masuk ke dalam tubuh kita
b. mencicipi produk makanan sehingga dapat merasakan lebih dulu.
c. mengenali komposisi makanan dan memilih zat aditif yang aman.
d. melihat warna dari setiap produk makanan yang kita beli.
Maka
:
=
178 kata per menit
Ukurlah kecepatan membacamu dengan prosedur berikut!
Catat berapa detik yang kamu kamu perlukan untuk menyelesaikan bacaan tersebut!
KUNCI JAWABAN:
1. C 2. D 3. D 4. D 5. C 6. B 7 A 8 D 9. A 10. C
Setelah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan bacaan tersebut, cobalah kamu cocokkan jawabanmu dengan kunci jawaban!!
Hitunglah berapa jawaban benar yang kamu peroleh, kemudian kalikan dengan 10. Itulah skor yang kamu peroleh. Skor maksimal adalah 100.
Cobalah kamu hitung tingkat kecepatan membacamu (KMC) dengan rumus berikut! Ingatlah yang sama yang pernah kalian pelajari di kelas VII!)
Keterangan:
K : Jumlah kata yang dibaca
Wd : Waktu tempuh baca (dalam detik)
B : Skor yang diperoleh
SM : Skor maksimal
Kpm : Kata per menit
Contoh penghitungan:
Jika K : 242 kata
WD : 65 detik
B : 80
SM : 100
Maka :
Temukan simpulan tentang kecepatan membacamu!
(60) X
242 80
65 100
K B
(60) X = ………Kpm
Wd SM
27 Nikmat Belum Tentu Sehat 2
Contoh simpulan
¶ Kemampuan membaca saya masih rendah karena belum mencapai 200 kata per menit.
Tabel Kategori Kecepatan Membaca
KATEGORI SISWA KECEPATAN IDEAL YANG SEHARUSNYA DICAPAI
Siswa SD/SM 200 kata per menit
Siswa SMU 250 kata per menit
Mahasiswa 325 kata per menit
Mahasiswa Pascasarja 400 kata per menit
Orang dewasa awam 200 kata per menit
3. Berbagi Pengalaman Cara Membaca Cepat
Setelah menentukan kecepatan membacamu, tunjuklah teman yang paling tinggi kecepatan membacanya untuk menyampaikan pengalamannya! Bertanyalah kepada temanmu tentang resep suksesnya dalam membaca cepat!
4. Mengenali Akhiran
Pada teks tersebut banyak kata yang menggunakan akhiran, yakni –kan, -an, dan –i. Ketiga akhiran itu tidak mengalami perubahan apapun jika ditambahkan pada kata dasar. Akhiran –kan sering dikacaukan dengan akhiran –an, tetapi perlu diingat bahwa fungsi dan maknanya berbeda.
Contoh:
tembakan ’hasil menembak’, membentuk kata benda
tembakkan ’perintah untuk menembak’, membentuk kata kerja
Yang perlu diketahui, akhiran –i tidak pernah melekat pada kata dasar yang berakhir dengan fonem /i/. Jadi, tidak ada kata *mengisii, *memberii, *mencurii.
5. Mengenali Imbuhan Asing pada Teks
Pada teks tersebut banyak juga kata yang menggunakan akhiran asing. Untuk mengembangkan pengetahuanmu tentang akhiran asing, bacalah paparan berikut!
a. Akhiran dari Bahasa Sanskerta
Dalam bahasa Indonesia, terdapat akhiran -wan dan -man yang kita pungut dari bahasa Sanskerta. Dalam bahasa Indonesia, muncul kata-kata baru dengan akhiran -wan dan -man sebagai analog bentuk hartawan dan bangsawan sehingga terbentuk kata-kata seperti: negarawan, usahawan, wartawan, olahragawan, sejarawan. Akhiran –man dapat kita jumpai, seperti pada kata budiman dan seniman. Dalam bahasa Indonesia akhiran -wan dan -man merujuk kepada pria (laki-laki), sedangkan yang berakhir -wati merujuk kepada wanita (perempuan) .
28 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII b. Akhiran dari Bahasa Arab
Akhiran -i dan -wi
Dalam bahasa Indonesia, kita kenal kata-kata pungut dari bahasa Arab: badan, alam, insan. Kita juga mengenal kata-kata: badani, alami, insani dan di samping itu ada pula bentuk-bentuk: badaniah, alamiah, insaniah. Makna imbuhan akhiran -i dan -iah adalah “bersifat/memiliki sifat”
c. Akhiran dari Bahasa Inggris dan Belanda
Akhiran -is
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal kata-kata ekonomis, praktis, logis. Kata-kata itu kita pungut dari bahasa Belanda: economisch, praktisch, logisch. Akhiran -isch atau -is. ini membentuk kata sifat sehingga ekonomis artinya ‘bersifat ekonomi’.
Akhiran -isme
Akhiran -isme mengandung makna ‘ajaran, paham, aliran’. Contoh kata yang menggunakan akhiran –isme di antaranya adalah kapitalisme, materialisme.
Akhiran -isasi
Sebagian kata-kata bentukan -isasi itu dapat kita kembalikan kepada bentuk Indonesia asli. Imbuhan -isasi berarti hal /mengenai . Makna akhiran –isasi sama dengan makna imbuhan pe- an. Misalnya, modernisasi = pemodernan; netralisasi = penetralan; sterilisasi = pensterilan.B. Menulis Petunjuk
Kalian tentu pernah membaca petunjuk tentang sesuatu hal. Ingatlah betapa sulitnya suatu alat digunakan jika tanpa petunjuk, sulitnya seseorang mengajarkan suatu hal kepada orang lain tanpa petunjuk. Bahkan aturan minum obat pun juga memerlukan petunjuk. Dalam pembelajaran kali ini kalian akan berlatih menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan menggunakan bahasa yang efektif
Untuk berlatih menulis bahasa petunjuk, ada beberapa langkah yang dapat kalian lakukan, antara lain: mengenali dan memvariasikan bahasa petunjuk, menyusun kalimat petunjuk berdasarkan isi teks, melengkapi gambar dengan bahasa petunjuk, menyimpulkan ciri bahasa petunjuk, membuat bahasa petunjuk melakukan suatu pekerjaan, dan berlatih saling menilai bahasa petunjuk yang dibuat.
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi menulis petunjuk adalah (1) mengenali dan memvariasikan bahasa petunjuk, (2) menyusun kalimat petunjuk berdasarkan isi teks, (3) melengkapi gambar dengan bahasa petunjuk, (4) menyimpulkan ciri bahasa petunjuk, (5) membuat bahasa petunjuk melakukan suatu pekerjaan, dan (6) saling menilai bahasa petunjuk yang dibuat.
Carilah kalimat/paragraf yang menggunakan imbuhan asing pada berbagai artikel atau buku!
29 Nikmat Belum Tentu Sehat 2
1. Mengenali dan Memvariasikan Bahasa Petunjuk
Bacalah teks berikut!
UJI BORAKS
Ada cara untuk mengetahui apakah makanan mengandung bleng/sodium boraks atau tidak. Sebelum dilakukan uji terhadap kandungan boraks, sediakan terlebih dulu bahan yang diduga mengandung bahan pengenyal/ boraks, yakni: air, gelas, penumbuk, saringan, parut kelapa, kertas saring (dapat dibeli di toko kimia), kunyit, dan bahan yang akan diuji seperti mi basah atau bakso.
a. Langkah pertama membuat kertas tumerik. Caranya, ambil lima potong kunyit ukuran sedang, kemudian parut atau tumbuk! Selanjutnya bahan tersebut disaring. Hasil saringan berupa cairan berwarna kuning. Lalu celupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit tersebut dan keringkan! Maka diperoleh apa yang disebut dengan kertas tumerik.
b. Gunakan kertas tumerik tersebut sebagai indikator/petunjuk terhadap adanya kandungan boraks pada makanan!
c. Langkah berikutnya, masukkan kurang lebih satu sendok teh boraks ke dalam gelas yang
berisi air, kemudian aduk! Hasil larutannya diteteskan pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.
Amati perubahan warna pada kertas tumerik! Warna yang dihasilkan tersebut nantinya dipergunakan sebagai pembanding.
d. Setelah kedua langkah tersebut dilakukan, selanjutnya masukkan bahan makanan yang akan diuji ke dalam air! Jika bahan yang diuji itu keras, bahan ditumbuk dulu. Kemudian teteskan air larutan dari bahan makanan yang diuji tersebut pada kertas tumerik!
e. Amati perubahan warna apa yang terjadi pada kertas tumerik! Bila warnanya sama dengan warna pada kertas tumerik pembanding tadi, itu berarti bahan makanan tersebut mengandung boraks. Bila tidak sama warnanya berarti sebaliknya.
30 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII • Berdasarkan teks itu ringkaslah petunjuk tersebut menjadi petunjuk yang singkat dan jelas!
• Tulislah petunjuk untuk membuat kertas tumerik dengan bahasamu sendiri!
• Buatlah petunjuk untuk menguji ada tidaknya kandungan boraks yang ada pada makanan!
Kerjakan pada bukumu!
2. Menyusun Kalimat Petunjuk Berdasarkan Isi Teks
Buatlah kalimat perintah dengan kata-kata berikut! Sesuaikan dengan isi yang ada pada teks itu sehingga membentuk bahasa petunjuk pembuatan (1) kertas tumerik dan (2) cara menguji kandungan boraks dalam makanan.
Ambil
Parut
Celupkan
Keringkan
Siapkan
Tumbuk
Masukkan
Teteskan
Bandingkan
Simpulkan
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
3. Melengkapi Gambar dengan Bahasa Petunjuk
Lengkapilah gambar berikut dengan kalimat yang sesuai sehingga membentuk bahasa petunjuk cara menguji kandungan boraks pada bakso!
GAMBAR 1
31 Nikmat Belum Tentu Sehat 2
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
GAMBAR 2
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
GAMBAR 2
GAMBAR 2
GAMBAR 2
32 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII GAMBAR 6
Buatlah simpulan apakah bakso yang diuji mengandung boraks atau tidak!
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
4. Menyimpulkan Ciri Bahasa Petunjuk
Diskusikan dengan temanmu ciri-ciri bahasa petunjuk dari segi:
a. isi
b. cara pengurutan
c. bahasa yang digunakan!
5. Membuat Bahasa Petunjuk Melakukan Suatu Pekerjaan
Berdasarkan pengetahuanmu mengenai bahasa petunjuk, coba buatlah bahasa petunjuk tentang kegiatan yang kamu sukai! Misalnya, cara membuat mainan tertentu, cara melakukan suatu pengobatan, cara melakukan senam penyembuhan, cara membuat cendera mata, atau cara membuat makanan khas di daerahmu! Lakukan pengamatan atau wawancara dengan orang- orang yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut!
6. Saling Menilai Bahasa Petunjuk yang Dibuat
Setelah kalian selesai menulis bahasa petunjuk, tukarkan bahasa petunjuk yang telah kalian buat. Gunakan pedoman berikut untuk menilai hasil temanmu. Tulis hasil penilaianmu pada bukumu!
Aspek
Deskriptor
Ya
Tidak
Ketepatan dan Kelengkapan isi
• Apakah bahasa petunjuk mengandung langkah yang lengkap dari awal sampai akhir?
• Apakah isi semua bahasa petunjuk urut dan saling berkaitan?
• Apakah semua bahasa petunjuk sesuai dengan yang akan dibuat/dilakukan?
Penggunaan bahasa, ejaan, dan tanda baca
• Kurang dari 10% ditemukan kesalahan penggunaan kata, struktur kalimat, ejaan, dan tanda baca
• Apakah semua kalimat perintah yang disusun jelas dan tidak menimbulkan banyak arti?
33 Nikmat Belum Tentu Sehat 2
Jika semua jawaban "ya" berarti kamu telah mampu menulis bahasa petunjuk dengan baik.C. Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Drama
Kamu tentu sudah sering menonton sinetron/drama panggung. Kamu dapat belajar banyak dari berbagai drama yang kamu baca. Dengan memahami secara mendalam sebuah drama, kamu dapat belajar dan mengambil hikmah untuk kehidupanmu kelak. Melalui kegiatan ini kamu akan berlatih menentukan unsur intrinsik drama (tokoh, watak, alur, tema, dan konflik dalam drama). Keterampilan ini perlu juga dilakukan ketika kamu akan memerankan sebuah drama.
Untuk mengidentifikasi penggalan drama, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan, di antaranya: mengenali penggalan drama, mengidentifikasi unsur instrinsik drama, dan mendiskusikan unsur instrinsik drama.
Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi mengidentifikasi unsur intrinsik drama adalah (1) mengenali penggalan drama, (2) mengubah teks drama menjadi cerita, dan (3) mendiskusikan unsur intrinsik drama.
1. Mengenali Penggalan Drama
Unsur-unsur drama terdiri atas: tema, plot, tokoh, pertunjukan waktu dan tempat (latar), serta konflik. Bacalah teks drama berikut!
Andi: Kamu harus mencoba, Rud. Jika tidak merokok kamu tidak gaul. Satu gang kita semua merokok.
Rudi: Sudahlah, aku tidak akan pernah merokok. Rokok yang telah membunuh bapakku.
Dani: Kamu takut ya sama ibumu. Di sini nggak ada siapa-siapa, Rud. Ibumu nggak mungkin tahu.
Rudi: Aku bukan hanya takut sama ibuku. Aku nggak mau mengalami kejadian seperti ayahku.
Andi: Ah, kebetulan saja. Kakekku perokok sampai umum 90 tahun. Bapakmu saja yang sakit-sakitan.
Rudi: Terserah apa katamu.
Dani: Kita kan sahabat, Rud. Aku nggak ingin kamu dikatakan kuno, nggak gaul. Masak anggota gang kita orang kuno.
Rudi: Aku menyayangi kalian semua. Aku tidak ingin kalian terjerumus pada hal-hal yang tidak baik. Kalau kamu ingin aku keluar dari gang ini, aku akan segera melakukannya.
Dani: Keluar saja, aku tidak senang punya teman satu gang yang kuno dan tidak gaul sepertimu.
Andi: Jangan gitu Rud. Bukan begitu maksudku
Rudi: Kita bersahabat untuk saling mendukung Tidak untuk saling menjerumuskan. Kuharapkan kamu mengerti pendirianku. Kalau kamu tidak mengindahkan nasihatku. Tolong jangan kamu paksa aku untuk melakukan hal yang sama denganmu. Tolong hormati prinsipku. Kenapa masa muda kita sia-siakan dan meracuni tubuh kita dengan hal-hal yang membahayakan.
Di sebuah warung, sekelompok anak-anak sekolah saling bergurau sepulang sekolah. Mereka masih menggunakan seragam sekolah.
34 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII Jawablah pertanyaan berikut!
1. a. Siapa saja tokoh drama tersebut?
b. Bagaimana watak Andi, Rudi, dan Dani? Tunjukkan bukti pada teks untuk mendukung jawabanmu!
c. Di mana terjadinya peristiwa tersebut? Tunjukkan bukti yang mendukung jawabanmu!
d. Gambarlah peristiwa yang terjadi pada sebuah alur cerita!
e. Konflik apa yang terjadi pada teks drama tersebut?
2. Mengubah teks drama menjadi cerita
Untuk lebih meningkatkan pemahamanmu tentang isi drama, ubahlah teks drama tersebut menjadi sebuah narasi/cerita! Petunjuk: drama berfokus kepada dialog, sedangkan narasi berfokus kepada penceritaan atau deskripsi.
3. Mendiskusikan unsur intrinsik drama
Diskusikan dengan temanmu hal-hal berikut!
a. Apa yang dimaksudkan dengan tokoh dan watak tokoh? Bagaimana pengarang menggambarkan watak tokoh pada teks drama?
b. Apa yang dimaksudkan dengan konflik dalam teks drama?
c. Apa yang dimaksudkan dengan dengan latar?
d Apa yang dimaksudkan dengan tema?
Dani: Jangan sok suci. Kalau mau ceramah bukan di sini tempatnya. Cepat kamu pergi dari sini!
Rudi: Oke, aku akan segera keluar dari sini. Tapi, tolong ingat. Hidupmu hari ini menentukan masa tuamu.
Andi: Jangan begitu, Rud. Ingat janji kita. Masak masalah begitu saja meyebabkan kamu keluar dari gang kita.
Rudi: Baiklah, aku pergi. Maafkan aku. (tanpa menoleh Rudi keluar dari warung)
Andi: Jangan, Rud. Masa hanya sampai di sini persahabatan kita (Andi kembali menggenggam erat tangan Rudi).
Dani: Untuk apa dicegah. Masih banyak anak lain yang ingin menjadi gang kita. Biar saja pergi. Pergi satu tumbuh seribu. (Dani menarik tangan Andi yang mencoba menggaet Rudi).
Pada unit ini kamu telah belajar membaca cepat 250 kata per menit, belajar mengidentifikasi akhiran, menulis petunjuk, dan mengidentifikasi unsur intrinsik drama. Membaca cepat merupakan keterampilan berbahasa yang dapat dilatih. Untuk siswa kelas VIII, rata-rata kecepatan membaca adalah 200 sampai 250 kata/menit. Adapun rumus untuk menghitung kecepatan membaca adalah: (jumlah kata yang dibaca:waktu tempuh baca dalam detik) x 60 x (skor yang diperoleh: skor maksimal) = ... kata per menit. Saat membaca suatu teks, akan dijumpai berbagai akhiran, baik yang dari bahasa Indonesia
Rangkuman
35 Nikmat Belum Tentu Sehat 2
Evaluasi
(-kan, -an, -i) maupun yang dari asing (-wan, -wati, -man, -i,-wi, -is, -isme, -isasi). Dalam pembelajaran menulis petunjuk, telah kamu pelajari tentang begaimana cara mengenali dan memvariasikan bahasa petunjuk, menyusun kalimat petunjuk berdasarkan isi teks, melengkapi gambar dengan bahasa petunjuk, menyimpulkan ciri bahasa petunjuk, membuat bahasa petunjuk melakukan suatu pekerjaan, dan saling`menilai bahasa petunjuk. Adapun dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik drama, kamu sudah belajar bagaimana mengenali penggalan drama dan bagaimana menentukan unsur intrinsik drama (tokoh, watak, alur, tema, dan konflik).
A. Bacalah bacaan berikut ini selama lebih kurang satu menit!
TOMAT-TOMAT MENUJU KE PASAR
Alun–alun sudah ramai oleh orang–orang yang membongkar dagangannya. Pakaian dan perhiasan, sabuk dan sepatu, juga kue dan roti yang dibuat pagi itu dibentangkan untuk dijual di atas meja atau alas lainnya di bawah payung berwarna–warni. Telur, daging, dan keju ditempatkan di bawah kain basah supaya sejuk, buah–buahan dan sayuran dengan hati–hati ditumpuk hingga tinggi. Beberapa orang, termasuk Basuki, membongkar kotak–kotak mereka pada satu sisi pasar. Di situ mereka menunggu orang–orang yang datang dengan truk untuk membeli pangan dan barang–barang lain dari desa dan membawanya ke kota–kota besar.
Basuki berdiri di samping kotak tomatnya dan mengamati sebuah truk tua bersuara berisik memasuki pasar dan terbatuk–batuk sebelum berhenti. Dodi melambai kepada penduduk desa di pasar sambil melompat turun dari truk dan membanting pintu dengan suara keras. Dodi gembira bisa bertemu dengan begitu banyak orang di pasar dengan kotak–kotak yang ditumpuk hingga tinggi berisi buah–buahan dan sayuran yang segar dan masak.
Dodi dan Basuki memperbincangkan harga dan kualitas tomatnya. Sesudah mereka sepakat tentang harganya, Dodi membeli seluruh tomat Basuki. Basuki kemudian membantu Dodi memuat kotak–kotak tersebut ke dalam truk. Dodi mendatangi pedagang lainnya di pasar dan membeli lebih banyak buah-buahan dan sayuran. Tak lama bagian belakang truk tua itu sudah penuh dengan buah–buahan dan sayuran segar yang ditanam di ladang-ladang desa. Dodi sadar sudah waktunya untuk kembali ke kota. Dia puas karena akan mendapat untung dengan menjual kembali bahan makanan yang dibelinya dari desa. Dodi menaiki truknya, dengan hati–hati menyalakan mesinnya, dan pelan–pelan keluar dari pasar, dengan melambai ramah kepada Basuki, yang mendorong keretanya kembali ke rumahnya.
www.feedingminds.org/handouts/11_less2.in.pdf
Tutuplah bacaan tersebut, kemudian jawablah empat soal bacaan berikut ini (no.1—4) dengan memilih (menyilang) huruf pada jawaban yang paling tepat!
36 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII 1. Lokasi cerita tersebut terdapat di .…
A. samping truk
B. kota besar
C. kota kecil
D. alun-alun
2. Pembongkaran kotak-kotak dagangan dilakukan di ...
A. depan pasar
B. salah satu sisi pasar
C. depan alun-alun
D. salah satu sisi alun-alun
3. Yang ditaruh di bawah kain basah adalah ....
A. telur, daging, dan tomat
B. telur, sayur, dan keju
C. telur, daging, dan keju
D. tomat, daging, dan keju
4. Yang tidak dibeli oleh Dodi adalah ...
A. daging
B. buah
C. sayur
D. tomat
5. Berikut ini adalah kalimat yang efektif ….
A. Adi menembakan panah itu dengan cepat.
B. Siapa yang dapat membelii baju akan diberi hadiah.
C. Bersama kita pekikkan kata “hidup olahraga”
D. Timbangan dapat bermakna ’alat untuk menimbang’
6. Penggunaan imbuhan asing yang tepat terdapat dalam kalimat berikut, kecuali ....
A. Seorang negarawan harus pandai membawa diri.
B. Secara insaniah, hal itu telah teruji.
C. Banyak desa telah melakukan kaderisasi pemimpin.
D. Hal itu telah diselesaikan oleh Ibu Endah yang budiwati.
7. Kalimat yang tepat untuk menuliskan bahasa petunjuk adalah ....
A. Ambilah dua biji mur!
B. Masukkan daun paku ke dalam panci!
C. Buatlah tangkai bunga untuk cindera mata itu!
D. Sisakan separuh untuk mencat rumah!
37 Nikmat Belum Tentu Sehat 2
KIRANA : Kau luka. Mari! (pada Bidah) Siapkan air panas sama perban!
NAGA BONAR : Kukira tak apa-apa …
KIRANA : Peluru itu cuma lewat saja.
NAGA BONAR : Macam kereta api medan tebing juga dia rupanya. Lewat saja
KIRANA : Aku sudah takut kau akan kalah main catur tadi. Cuma kulihat kau yakin sekali akan menang.
NAGA BONAR : Tidak. Mana bisa aku menang dari dia. Dia jago catur.
Jadi kubikin dia marah. Kucopet buah caturnya.
Refleksi
8.
Dari kutipan tersebut diketahui bahwa watak Naga Bonar yang menonjol adalah ….
A. penuh perhatian
B. humoris
C. pemarah
D. pemberani
B. Jawablah pertanyaan berikut!
1. Sekolahmu akan menyelenggarakan perkemahan pramuka Sabtu Minggu di halaman sekolah. Susunlah acara untuk kegiatan itu dan identifikasilah beberapa hal yang dapat digunakan sebagai petunjuk umum. Kemudian buatlah petunjuk berwujud pengumuman untuk para siswa yang akan mengikuti kegiatan itu! Gunakanlah bahasa yang efektif!
2. Carilah buku drama remaja tentang kegiatan di sekolah, kemudian bacalah dengan saksama dan tentukanlah unsur intrinsiknya (tokoh, watak, alur, tema, dan konflik)!
Setelah kamu berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum kamu kuasai! Ungkapkan pula kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan! Untuk itu, berikanlah tanda centang (√) pada panduan berikut ini!
38 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VIII
No.
Pertanyaan Pemandu
Ya
Tidak
1.
Saya dapat membaca cepat 250 kata/menit.
2.
Saya dapat menjawab dengan tepat semua pertanyaan tentang bacaan yang saya baca secara cepat
3.
Saya senang dan bangga dapat melakukan kegiatan membaca cepat.
4.
Saya dapat mengukur kecepatan membaca saya.
5.
Saya dapat mengidentifikasi akhiran yang terdapat dalam sebuah bacaan
6.
Saya dapat melengkapi gambar dengan bahasa petunjuk
7.
Saya dapat menyimpulkan ciri bahasa petunjuk
8.
Saya dapat menyusun bahasa petunjuk dan menilainya
9
Saya dapat menentukan unsur intrinsik drama
10.
Saya senang dapat mengidentifikasi unsur intrinsik sebuah drama
11.
Menurut saya, latihan-latihan dalam bab ini mudah diikuti dan membuat saya senang belajar bahasa Indonesia.

Rabu, 18 Juli 2012

9bab6

A. Menyimpulkan Pesan Pidato/Ceramah/Khotbah yang Didengar
B. Berpidato/Berceramah/Berkhotbah dengan Intonasi yang Tepat dan Artikulasi serta Volume Suara yang Jelas
C. Menulis Teks Pidato/Ceramah/ Khotbah dengan Sistematika dan Bahasa yang Efektif
D. Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, Etika yang Terdapat dalam Buku
Manfaat Mendengarkan
Pidato/Khotbah
6
www.indonesiamission-ny.com
9Pelajaran
Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Manfaat Mendengarkan
Pidato/Khotbah
Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu pernah pendengarkan pidato/khotbah, baik di sekolah maupun di masyarakat. Ketika mendengarkan pidato/khotbah tentu saja kamu ingin mengetahui isi pidato/khotbah dan menyimpulkan isinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, kamu dapat mengikuti kegiatan belajar pada pembelajaran ini, yakni (1) menyimpulkan pidato/ceramah/khotbah, (2) berpidato dengan lafal dan intonasi yang tepat, dan (3) menulis taks pidato/ceramah. A. Mampu Menyimpulkam Pesan Pidato/Ceramah/Khotbah yang Didengar
Pernahkah kamu mendengarkan pidato, ceramah, atau khotbah? Ketika mendengarkan pidato, ceramah, atau khotbah, tentu saja kamu ingin mengetahui isinya, bahkan kamu juga ingin menyimpulkan pesan yang ada di dalamnya. Bagaimana menentukan pokok-pokok isinya secara efektif, menyimpulkan pesan isinya secara tepat dari pidato/ceramah/khotbah yang kamu dengarkan? Pada kegiatan ini kamu akan berlatih menentukan pokok-pokok isi dan menyimpulkan isi pesan pidato, ceramah, atau khotbah.
1. Menemukan Hal-hal Pokok dalam Pidato/Ceramah/ Khotbah
Pidato adalah berbicara monolog di depan orang banyak atau publik dalam sistuasi dan tujuan tertentu. Ada berbagai contoh pidato, misalnya pidato Kepala Dinas P dan K DIY. Cobalah tulis beberapa hal pokok yang terdapat dalam cuplikan pidato berikut.
6
99 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian sehingga pada kesempatan ini kita dapat bersama-sama berkumpul dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional.
Bapak/Ibu guru yang saya hormati dan anak-anak sekalian yang berbahagia.
Dalam memperingati Hari Anak Nasional kali ini, perlu kita renungkan kembali apa yang telah tersirat dalam GBHN tentang Pembinaan Anak dan Remaja, bahwa pembinaan anak sebagai generasi penerus bangsa harus dilakukan sedini mungkin di lingkungan keluarga dan pembinaan tersebut harus dimulai sejak anak masih dalam kandungan ibu, masa bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja, melalui peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, peningkatan mutu gizi, peletakan dasar-dasar kepribadian, kecerdasan, dan sosial, penumbuhan kesadaran akan hidup sehat, pembiasaan awal dalam berperilaku kehidupan beragama dan berbudi luhur, serta peningkatan kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, sudah selayaknya apabila anak menjadi pusat perhatian dalam pembangunan bangsa dan diarahkan untuk menumbuhkembangkan kesehatan jasmani, rohani, dan sikap sosialnya secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dengan demikian, mereka akan dapat menjadi warga negara dan anggota masyarakat yang berkesanggupan untuk mencapai tingkat kehidupan yang layak, sehat, bahagia, serta sejahtera lahir dan batin dalam masyarakat yang aktif membangun.
Bapak/Ibu guru dan anak-anak yang berbahagia.
Untuk mewujudkan cita-cita menyejahterakan anak Indonesia, sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada acara peringatan Hari Anak Nasional, perlu diupayakan dan diwujudkan agar hak-hak anak, baik dari aspek kelangsungan hidup maupun perkembangan dan perlindungan anak sebagai tunas bangsa dapat dipenuhi sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945.
Harus kita akui bahwa selama ini perhatian pemerintah terhadap pembangunan sektor pendidikan cukup besar. Hal ini antara lain telah dicanangkan Program Wajib Belajar 9 Tahun, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menyongsong pembangunan jangka panjang dan kehidupan global. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kegiatan pembinaan anak secara terencana, terarah, terpadu, dan berkesinambungan sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya manusia Indonesia secara keseluruhan.
Untuk itu, saya berpesan kepada anak-anakku tercinta.
Belajarlah dengan tekun, disiplin, kreatif, dan tumbuhkan rasa percaya diri dan sikap hidup mandiri yang nantinya di masa mendatang kalian menjadi harapan untuk menerima estafet kepemimpinan bangsa tercinta ini.
Cuplikan Pidato Kepala Dinas P dan K DIY (dengan modifikasi)
100 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Setelah kamu mencatat hal-hal pokok yang terdapat dalam pidato tersebut, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
(1) Dalam peristiwa apa pidato itu disampaikan ?
(2) Siapakah yang menjadi sasaran pidato itu ?
(3) Kapan pidato itu dilakukan ?
(4) Menurutmu apakah harapan Kepala Dinas dalam pidatonya tersebut ?
(5) Diskusikan dalam kelompok topik pidato tersebut!
(6) Setujukah kamu dengan isi pidato itu, berilah alasannya!
2. Menyimpulkan Pesan Pidato/ Ceramah/ Khotbah
Pidato merupakan salah satu jenis komunikasi lisan yang bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain. Untuk itu apabila mendengarkan pidato, kamu harus mampu menyimpulkan isi pesan yang terkandung dalam pidato. Pesan itu ada yang dinyatakan secara langsung. Ada pula pesan yang dinyatakan secara tidak langsung. Pesan yang dinyatakan secara langsung misalnya dalam bentuk ajakan, imbauan. Sebaliknya, pesan yang tak langsung umumnya tersirat dalam setiap pernyataan. Untuk itu, cobalah kamu berlatih untuk menemukan pesan pidato dari Kepala Dinas tersebut dengan menjawab beberapa pertanyaan beriku ini.
(1) Dalam peristiwa apa pidato itu dilakukan?
(2) Apakah tujuan pidato tersebut?
(3) Simpulkan isi pesan setiap paragraf pada pidato tersebut!
(4) Apakah ada pesan yang merupakan ajakan ? Uraikan dengan jelas !
(5) Pesan apakah yang patut kita ikuti ?
(6) Diskusikan dengan kelompokmu, apa pesan umum yang dapat disimpulkan dari isi pidato tersebut!
(7) Buatlah ringkasan isi pidato tersebut!
Di samping itu, saya harapkan pula kepada semua Bapak/Ibu guru agar selalu perperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang saling Asih-Asah-Asuh untuk mengantar anak menghadapi era globalisasi agar mereka memiliki ketangguhan dan kemandirian.
Akhirnya, dengan peringatan Hari Anak Nasional, dengan tema “Saya Anak Indonesia“ dan subtema “Anak Indonesia Sehat dan Bahagia” diharapkan agar masyarakat dan para orang tua dapat memberikan kesempatan pada setiap anak untuk hidup sehat, bahagia, bergembira, dan menikmati keberadaannya sebagai seorang anak yang memiliki masa depan yang lebih cerah.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkahi kita semua. Amin.
Wabilahitaufikwalhidayah,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
101 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
B. Berpidato/Berceramah/Berkhotbah dengan Intonasi yang Tepat dan Artikulasi serta Volume Suara yang Jelas dan Tepat
Ketika kamu akan berpidato/berceramah/berkhotbah, kamu perlu menyiapkan garis besar isinya. Selain itu, kondisi fisik kamu harus sehat. Bagaimana menyiapkan garis besar materi pidato/ ceramah/khotbah dan menyampaikannya dengan intonasi yang benar dan volume yang jelas? Pada bagian ini kamu akan berlatih menyusun garis besar isi pidato/ceramah/khotbah dan menyampaikannya dengan intonasi yang benar dan artikulasi yang jelas di depan teman-teman kamu.
1. Menyusun Garis Besar Kerangka Pidato/Ceramah/Khotbah
Sebelum berpidato, terlebih dahulu kita membuat rancangan isi pidato. Rancangan itu akan teratur apabila kita mau menuliskan bagain-bagian teks pidato secara cermat dan sistematis. Apabila kita mengamati secara cermat teks pidato tersebut, kita akan mendapatkan bagian-bagian naskah pidato. Secara umum naskah pidato terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Untuk itu, sebaiknya kita mengetahui dahulu peristiwa yang melingkupi pidato. Apabila peristiwa yang melatarbelakangi pidato adalah ulang tahun, kamu dapat menyusun bagian naskah pidato seperti berikut.
Sebagai latihan, cobalah kamu bergabung dengan kelompokmu dan tentukan persoalan yang mungkin dapat diungkapkan dalam topik pidato berikut ini. Setiap topik pidato dikerjakan satu kelompok. Jangan lupa tentukan dulu komponen-komponennya! Selanjutnya susunlah garis besar persoalan sesuai dengan urutannya!
(1) Perpisahan dengan kakak kelasmu
(2) Menyambut siswa baru
(3) Membuka acara pertemuan antarsiswa
(4) Sebagai ketua panitia memberi sambutan dalam acara malam kesenian
Pidato Ulang Tahun
Pembukaan
Poin utama : mengajak dan memberi selamat
Salam : kepada para tamu undangan, semua yang hadir
Isi
Alasan perayaan : Penjelasan singkat mengapa perayaan ulang tahun diadakan
Masa lampau : Pembeberan singkat riwayat hidup orang yang sedang berulang tahun. Berikan pengalaman yang unik untuk menyegarkan suasana
Harapan : Harapan akan hidup yang lebih baik
Penutup : Ungkapan batin orang yang berulang tahun ajakan kepada semua hadirin untuk memberi selamat bagi orang yang berulang tahun
102 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX 2. Berpidato/Berceramah/Berkhotbah dengan Intonasi yang Tepat dan Artikulasi serta Volume Suara yang Jelas dan Tepat
Pidato akan dapat berhasil dengan baik apabila dipersiapkan dengan matang. Akan tetapi terkadang kamu tidak cukup waktu untuk mempersiapkan naskah pidatonya. Pada saat yang demikian kamu harus dapat mengetahui keinginan dari pihak yang meminta kamu berpidato. Dengan demikian kamu dapat dengan cepat memperoleh gambaran persoalan yang harus kamu kemukakan dalam pidato. Apabila kamu mempunyai waktu yang cukup, kamu harus mempersiapkan naskah pidato. Setelah naskah pidato disusun, hendaknya kamu dapat memahami isi pidatomu dengan baik. Dengan cara ini kamu tidak harus membaca naskah pidato secara lengkap atau menghafal semua kata yang ada di dalam naskah pidatomu. Kamu cukup menulis garis besar persoalannya. Dengan demikian, kamu dapat leluasa menjelaskan isi pidatomu tanpa keluar dari pokok persoalan. Sebelum kamu menulis sendiri naskah pidato, cobalah kalian pahami isi teks pidato berikut. Selanjutnya kamu dan kelompokmu bermain peran. Salah satu temanmu berperan sebagai wakil siswa kelas IX dan teman yang lain sebagai pendengar. Cobalah secara bergantian .
Bapak kepala sekolah yang saya hormati.
Bapak /Ibu Guru yang saya hormati.
Para undangan yang saya muliakan, dan para siswa SMP Negeri 2 Surabaya yang saya cintai.
Assalamualaikum wr. wb.
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Hanya dengan rahmat-Nya semata, pada hari ini kita dapat melaksanakan acara pelepasan siswa-siswa kelas 3 SMP Negeri 2 Surabaya tahun 2008. Tak lupa saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mewakili teman-teman kelas IX yang akan meninggalkan sekolah ini.
Tidak terasa tiga tahun telah berlalu. Suka dan duka telah kami alami di sekolah ini. Hari ini, tanggal 12 Juli 2008, kita mengadakan perpisahan kelas IX. Acara ini sangat bermakna bagi kami para siswa kelas 3 yang akan meninggalkan sekolah yang kami cintai ini. Pada kesempatan yang baik inilah kami atas nama teman-teman mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing kami menyelesaikan satu tahap jenjang pendidikan di sekolah ini. Mudah-mudahan ilmu yang telah Bapak Ibu berikan kepada kami bermanfaat bagi kami semua. Demikian juga, kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah ikhlas membimbing dan membesarkan kami sehingga kami dapat mendapat pendidikan yang utuh.
Selain itu, pada kesempatan ini, kami juga mohon maaf dari pada kesalahan yang kami perbuat kepada Bapak dan Ibu Guru. Kami yakin kesalahan itu tak terhitung. Kami tahu kekecewaan sering Bapak Ibu alami karena perbuatan kami. Untuk itu semua, sekali lagi kami mohon maaf.
103 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
Kami tahu perjalanan kami masih panjang. Onak dan duri akan banyak kami lewati dalam perjalanan kami selanjutnya. Untuk itu, kami berharap doa dari Bapak Ibu Guru semuanya, agar kami dapat menapaki bagian-bagian hidup kami pada sekolahan yang lebih tinggi dengan selamat. Kami ingin mewujudkan cita-cita kami dengan iringan doa para Ibu dan Bapak Guru serta doa orang tua kami.
Kepada teman-teman yang saya cintai….
Marilah kita jaga nama baik daripada sekolah kita ini sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Mari kita jaga nama baik sekolah kita ini dengan berprestasi yang lebih baik. Kebersamaan kita selama tiga tahun ini sangat bermakna bagi kita. Mudah-mudahan tidak cuma begitu saja setelah berpisah.
Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan pada acara perpisahan ini. Apabila ada tutur kata yang tidak benar atau bahkan menyinggung perasaan hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum w.w.,
Agar pidato kamu lebih baik, mintalah teman lain dalam satu kelompok untuk memberi penilaian atas pidatomu. Gunakanlah rambu-rambu penilaian berikut ini. Angka 1 menunjukkan ketidakmampuan dalam berpidato, sedangkan angka 5 menunjukkan kemampuan tertinggi dalam berpidato. Lingkarilah angka yang sesuai dengan hasil pengamatan temanmu!
No.
Aspek yang Dinilai
Skor
Ket.
1
2
3
4
5
1
Ketepatan pengucapan kata
2
Keselarasan hubungan isi antarbagian pidato
3
Kesesuaian ekspresi dengan pesan yang diungkapkan
4
Kelancaran dalam mengucapkan kalimat-kalimat
5
Kesesuaian intonasi dengan isi pesan yang diungkapkan
6
Gaya Pengucapan
Total Skor
Keterangan:
1 = tidak tepat
2 = kurang tepat
3 = agak tepat
4 = tepat
5 = sangat tepat
104 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX C. Menulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah dengan Sistematika dan Bahasa yang Efektif
Ketika kamu diminta oleh guru atau orang lain untuk berpidato/berceramah/berkhotbah, kamu perlu memilih tema yang sesuai. Atas dasar tema itulah kamu dapat merumuskan judul, menyusun kerangka, dan mengembangkannya menjadi teks pidato/ceramah/khotbah. Bagaimanakah agar kamu dapat memilih tema, menyusun kerangka, dan mengembangkannya menjadi teks pidato/ceramah/khotbah yang baik? Pada bagian ini kamu akan belajar dan berlatih memilih tema, menyusun kerangka, dan menuliskannya menjadi sebuah teks pidato/ceramah/khotbah yang baik.
1. Menentukan Tema Pidato/Ceramah/ Khotbah
Sebenarnya pidato tidaklah harus tampil tanpa teks. Kamu dapat berpidato memakai naskah. Untuk menyusun naskah pidato yang baik hendaknya kamu memperhatikan beberapa langkah penyusunan pidato. Pertama, menentukan topik yang akan dibicarakan. Kedua, merumuskan tujuan kamu berpidato. Ketiga, mengenali pendengar. Keempat mengumpulkan infomasi yang berkaitan dengan isi pidatomu. Kelima, menyortir informasi yang tidak diperlukan. Keenam, memahami informasi yang telah kamu kumpulkan. Cobalah kamu berusaha untuk mengaitkan informasi yang satu dengan informasi lainnya. Ketujuh, merancang teks pidato. Informasi yang telah kamu kumpulkan, kamu susun berdasarkan susunan teks pidato yang terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup. Kedelapan, mencermati naskah secara umum.
Setelah kamu membaca naskah pidato dari wakil siswa kelas IX tersebut tentunya kamu sudah dapat menentukan isi dan tema pidato di atas. Berikut ini cobalah kamu jelaskan beberapa butir pertanyaan yang sesuai dengan naskah pidato tersebut!
(1) Menurutmu apa tujuan naskah pidato tersebut?
(2) Jelaskan secara singkat isi pidato itu?
(3) Buatlah garis besar persoalan yang dibicarakan pada pidato tersebut!
(4) Tandailah naskah pidato itu mana yang termasuk salam pembuka, isi, dan penutup.
(5) Diskusikan dengan teman kelompokmu tema pidato tersebut.
(6) Berilah penjelasan singkat isi dari bagian pembukaan, isi, dan penutup pidato tersebut.
Untuk memberikan penilaian hasil kerja siswa dapat digunakan rubrik penilaian sebagai berikut.
Kelompok: .................
No.
Aspek yang Diberi Skor
Nilai Maksimal
Keterangan
1
Ketepatan penentuan tujuan pidato
25
2
Ketepatan dalam menyimpulkan isi pidato
25
105 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
3
Ketepatan dalam menyusun garis besar isi pidato
25
4
Ketepatan menentukan tema
25
Jumlah skor
100
2. Menyusun Kerangka Pidato/Ceramah/ Khotbah
Seperti dikemukakan pada bagian sebelumnya bahwa secara umum pidato terbagi atas tiga bagian, yaitu pembukaan, isi, dan penutup. Bagian pembukaan dapat berisi sapaan dan salam dan pujian kepada Tuhan. Bagian isi berupa deskripsi pesan yang ingin disampaikan, sedangkan penutup berisi simpulan dan ucapan terima kasih pada pihak lain. Sebagai latihan perhatikan pidato berikut ini.
Pidato Ketua OSIS saat Acara Perpisahan dengan Para Siswa Kelas IX
Assalamualaikum w.w.,
Yang terhormat Kepala SMPN 1 Waru, Sidoarjo
yang saya hormati para guru dan komite sekolah,
yang saya cintai teman-teman
dan para undangan yang berbahagia,
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Mahakuasa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya pada malam ini kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat.
Malam ini merupakan malam yang membahagiakan sekaligus mengharukan karena pada malam ini kita merayakan kelulusan para siswa kelas IX sekaligus melepas meraka untuk menapak ke depan dan meretas jalan tuk mencapai cita-cita mereka. Pada saat yang berbahagia ini, izinkanlah saya selaku Ketua OSIS menyampaikan beberapa pesan kepada mereka. “Kakak-kakak kelas yang kucintai, berat rasanya hati kami melepas langkah kakimu. Bertahun bersama terasa sekejap saja. Banyak duka, canda, dan bahagia bergelut dengan kita. Akan tetapi, kami sadar bahwa jalan yang harus kalian tempuh masih panjang, masih banyak pula portal yang menghadang. Tetapi kami yakin bahwa kalian akan mampu membuka portal-portal itu dengan kunci-kunci yang telah kaugenggan dan kaudapatkan di SMPN 1 Waru ini. Kami doakan semoga kunci itu menjadi kunci sakti yang dapat membantu meretas jalan kehidupanmu menuju muara yang penuh warna kehidupan, keihklasan, ketakwaan, kesusksesan, dan kebahagiaan.”
Semoga Allah SWT selalu menjaga langkah kalian dalam-mencapai asa serta senantiasa menganugerahkan rahmat kecendekiaan, kesantunan, dan kesehatan. Amin.
Wassalamualikum w.w.,
106 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Setelah kamu amati contoh sambutan tersebut, diskusikanlah dengan teman sebangkumu pidato atau sambutan tersebut!
(1) Tentukanlah topik pidato tersebut!
(2) Tentukan tujuan naskah pidato tersebut!
(3) Susunlah persoalan yang dibicakan dalam naskah pidato tersebut!
(4) Menurutmu bagaimanakah sistimatika naskah pidato tersebut?
(5) Buatlah kerangka pidato tersebut berdasarkan naskah pidatonya!
Untuk memberikan penilaian hasil kerja siswa dapat digunakan rubrik penilaian sebagai berikut.
Kelompok: .................
No.
Aspek yang Diberi Skor
Nilai Maksimal
Keterangan
1
Ketepatan penentuan tujuan pidato
15
2
Ketepatan dalam menyimpulkan isi pidato
20
3
Ketepatan dalam menyusun garis besar isi pidato
25
4
Ketepatan dalam mengelompokkan komponen naskah pidato
15
5
Kesesuaian kerangka pidato dengan naskah pidato
25
Jumlah skor
100
3. Mengembangkan Kerangka Menjadi Teks Pidato/Ceramah/Khotbah dengan Memperhatikan Sistematika yang Baik
Setelah menyusun garis besar persoalan, berikanlah kepada kelompok lain untuk mendapat masukan. Pertimbangkan masukan dan saran dari kelompok lain untuk memperbaikinya. Selanjutnya, berdasarkan urutan garis besar persoalan itu susunlah dalam bentuk naskah pidato. Sebelum kalian mengembangkan kerangka karangan pidato, perhatikanlah beberapa hal yang berkaitan dengan bagian pidato. Itu sangat penting bagi kalian agar kalian mempunyai gambaran yang jelas arah pengembangannnya.
Apabila kita mengamati secara cermat pidato tersebut, kita akan mendapatkan bagian-bagian naskah pidato. Secara umum, naskah pidato terdiri atas tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Secara khusus bagian-bagian itu dapat kita lihat berikut ini.
a. Sapaan dalam Pidato
Contoh sapaan yang mandiri
Teman-teman yang saya cintai
Para pengurus OSIS yang berbahagia
107 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
Umumnya sapaan ini dilakukan saat akan memulai pidato. Sapaan yang digunakan bergantung dari orang yang akan disapa. Apabila pendengar bersifat homogen kita dapat menyapa dengan satu kali sapaan. Sebaliknya, apabila yang disapa lebih dari satu, urutkan dari jabatan yang lebih tinggi, atau orang yang dinggap lebih dihormati baru kemudian pada pendengar secara umum. Berikut contoh beberapa penggunaan sapaan.
b. Membuka Pidato
Setelah memberi salam kepada hadirin, akan diteruskan dengan membuka pidato. Pada umumnya pembuka pidato berupa ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berikut contoh ungkapan pembuka pidato.
c. Penjabaran Isi
Pada saat menjabarkan isi pidato, kita tidak hanya menjelaskan apa yang ingin kita jelaskan. Terkadang kita juga meminta maaf, mengucapkan terima kasih, atau memuji. Berikut ini beberapa contoh tentang hal tersebut.
1) Penjelasan kesan terhadap peristiwa
1. Kami tahu, perjalanan kami masih panjang. Onak dan duri akan banyak kami lewati dalam perjalanan kami selanjutnya. Untuk itu, kami berharap doa dari Bapak Ibu Guru semuanya, agar kami dapat menapaki bagian-bagian hidup kami pada sekolah yang lebih tinggi dengan selamat.
Contoh Sapaan yang diurutkan
Yang saya hormati, Bapak Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Bapak Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu Guru SMP Negeri 8 Jakarta, Bapak/Ibu Komite Sekolah, dan Bapak/Ibu Wali Siswa, serta anak-anakku, para siswa kelas 3 yang berbahagia, yang sebentar lagi akan meninggalkan sekolah ini untuk melanjutkan studi di jenjang sekolah yang lebih tinggi. 1. Marilah kita panjatkan puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan perkenan-Nya kita dapat hadir pada upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2008.
2. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya karena rahmat-Nya kita bisa hadir di dalam ruangan yang cukup bersejarah ini dalam keadaan sehat walafiat.
108 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX 2. Sebagaimana Saudara ketahui jabatan adalah amanah, kepercayaan dan kehormatan. Junjung tinggi amanah, kepercayaan dan kehormatan yang telah diberikan oleh negara kepada saudara. Di sisi lain, jabatan adalah tugas dan pengabdian, laksanakan tugas dengan pengabdian itu sebaik-baiknya, dengan berbuat yang terbaik dalam setiap pelaksanaan tugas yang Saudara emban
2) Ucapan terima kasih dalam pidato
1. Pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing kami. Bapak Ibu Guru telah menuntun tangan-tangan mungil kami menapaki bagian perjalanan hidup kami di sekolah menengah pertama ini. 2. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para investor, khususnya investor otomotif di bawah naungan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, dan PT Yamaha Motor Manufacturing West Java, yang telah meningkatkan peranannya dalam pembangunan industri dan peningkatan ketersediaan lapangan kerja
3) Memohon maaf dalam pidato
Sebagai wakil dari kelas III, kami mohon maaf atas kesalahan yang kami perbuat kepada Bapak dan Ibu Guru. Kami yakin kesalahan itu tidak terhitung. Kami tahu kekecewaan sering Bapak Ibu alami karena perbuatan kami. Untuk itu semua, sekali lagi kami mohon maaf.
4) Ajakan
1. Mari mulai sekarang kita menjadi bangsa yang hemat energi, kita kembangkan alternatif energi, bukan hanya yang bersumber dari fosil, tapi dari sumber pertanian, perkebunan dan lain-lain. Kita perlu mengembangkan kebijakan energi yang tepat, yang ramah lingkungan, yang memeluangkan masa depan generasi kita.2. Saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. karena hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini untuk bersama-sama meresmikan beroperasinya PT Yamaha Motor Manufacturing West Java.
109 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
5) Penghargaan
Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh direksi dan jajaran PT Yamaha Motor. Mudah-mudahan dengan peresmian pabrik yang baru ini, perusahaan akan mampu memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi nasional dan bagi penyediaan tenaga kerja yang lebih luas lagi.
d. Menutup pidato
Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan pada acara perpisahan ini. Apabila ada kata yang tidak benar atau bahkan menyinggung perasaan hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Setelah kalian mengetahui bagian pidato secara nyata, cobalah kalian kembangkan kerangka karangan berikut ini menjadi sebuah teks pidato!Kerangka Pidato Laporan Kegiatan Acara Seminar
(Acara ini dihadiri oleh kepala sekolah, pembicara, dewan guru, dan siswa)
1. Sapaan
2. Salam
3. Tujuan Kegiatan
4. Jenis Kegiatan
5. Peserta
6. Harapan
7. Penutup
4. Menyunting Teks Pidato/Ceramah/Khotbah yang Ditulisnya
Naskah pidato yang telah dibuat sebelum dibacakan di depan publik, sebaiknya terlebih dahulu disunting. Tahap penyuntingan ini mencakup dua hal, yaitu penyuntingan bahasa dan penyuntingan isi. Penyuntingan bahasa mencakup tata kalimat, ejaan, dan ketepatan makna. Sekarang, perhatikan pidato berikut ini, lalu lakukanlah penyuntingan naskah!
Bapak kepala sekolah yang saya hormati.
Bapak /Ibu Guru yang saya hormati.
Para undangan yang saya muliakan, dan para siswa SMP Negeri 2 Surabaya yang saya cintai.
Assalamualaikum wr. wb.
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Hanya dengan rahmat-Nya semata, pada hari ini kita dapat melaksanakan
110 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX acara pelepasan siswa-siswa kelas 3 SMP Negeri 2 Surabaya tahun 2008. Tak lupa saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mewakili teman-teman kelas IX yang akan meninggalkan sekolah ini.
Tidak terasa tiga tahun telah berlalu. Suka dan duka telah kami alami di sekolah ini. Hari ini, tanggal 12 Juli 2008, kita mengadakan perpisahan kelas IX. Acara ini sangat bermakna bagi kami para siswa kelas 3 yang akan meninggalkan sekolah yang kami cintai ini. Pada kesempatan yang baik inilah kami atas nama teman-teman mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing kami menyelesaikan satu tahap jenjang pendidikan di sekolah ini. Mudah-mudahan ilmu yang telah Bapak Ibu berikan kepada kami bermanfaat bagi kami semua. Demikian juga, kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah ikhlas membimbing dan membesarkan kami sehingga kami dapat mendapat pendidikan yang utuh.
Selain itu, pada kesempatan ini, kami juga mohon maaf dari pada kesalahan yang kami perbuat kepada Bapak dan Ibu Guru. Kami yakin kesalahan itu tak terhitung. Kami tahu kekecewaan sering Bapak Ibu alami karena perbuatan kami. Untuk itu semua, sekali lagi kami mohon maaf.
Kami tahu perjalanan kami masih panjang. Onak dan duri akan banyak kami lewati dalam perjalanan kami selanjutnya. Untuk itu, kami berharap doa dari Bapak Ibu Guru semuanya, agar kami dapat menapaki bagian-bagian hidup kami pada sekolahan yang lebih tinggi dengan selamat. Kami ingin mewujudkan cita-cita kami dengan iringan doa para Ibu dan Bapak Guru serta doa orang tua kami.
Kepada teman-teman yang saya cintai….
Marilah kita jaga nama baik daripada sekolah kita ini sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Mari kita jaga nama baik sekolah kita ini dengan berprestasi yang lebih baik. Kebersamaan kita selama tiga tahun ini sangat bermakna bagi kita. Mudah-mudahan tidak cuma begitu saja setelah berpisah.
Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan pada acara perpisahan ini. Apabila ada tutur kata yang tidak benar atau bahkan menyinggung perasaan hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum w.w.,
Setelah kalian membaca naskah pidato tersebut jawablah pertanyaan berikut ini!
(1) Adakah kalimat yang salah? Sebutkan!
(2) Adakah kesalahan penulisan kata? Sebutkan!
(3) Adakah kesalahan penggunaan tanda baca?
(4) Adakah penggunaan kata yang tidak tepat?
(5) Buatlah perbaikan naskah berdasarkan kesalahan yang kamu temukan dalam naskah pidato tersebut!
111 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
D. Mengidentifikasi Kebiasaan, Adat, Etika yang Terdapat di dalam Buku Novel Angkatan 20-an dan 30-an
Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa dan bersifat fiktif. Oleh sebab itu, novel sering disebut prosa fiksi. Novel ditulis atas dasar imajinasi pengarang terhadap kehidupan, baik kehidupan pada masa silam, sekarang, maupun yang akan datang. Dengan demikian, dalam novel dapat tercermin kebiasaan, adat, dan etika kehidupan dalam masyarakat. Bagaimanakah mendata kebiasaan, adat, dan etika kehidupan yang terdapat dalam sebuah novel? Pada subkegiatan belajar ini kamu akan berlatih mendata kebiasaan, adat, dan etika yang tercermin dalam novel, serta mengaitkannya dengan kehidupan masa kini.
1. Mendata Kebiasaan, Adat, Etika di dalam Novel
Penerbit Balai Pustaka adalah pelopor dalam menerbitkan karya sastra Indonesia tahun 1920-an. Oleh karena itu, karya sastra yang lahir pada tahun itu disebut Angkatan Balai Pustaka. Hasil karya pada saat itu sampai sekarang ini masih dikenal, misalnya novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Karya sastra Angkatan Balai Pustaka lainnya dapat kamu lihat berikut.
Karya sastra yang ditulis oleh seseorang pengarang biasanya menggambarkan keadaan masyarakatnya di tempat karya itu ditulisnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa karya sastra ditulis tidak terlepas dari kondisi dan situasi masyarakatnya.
Karya sastra yang ditulis antara tahun 1920-1930 biasanya dihasilkan oleh pengarang-pengarang dari daerah Sumatera, khususnya pengarang yang lahir dan hidup di Sumatera Barat. Untuk itu, tidak mengherankan apabila isi yang terdapat di dalam karya sastra tahun-tahun itu menggambarkan kehidupan masyarakat Minang, yaitu kehidupan yang berupa kebiasaan, adat istiadat, etika, dan sebagainya. Perhatikanlah cuplikan novel Siti Nurbaya berikut ini.
Karya Marah Rusli Karya Merari Siregar
Siti Nurbaya Azab dan Sengasara
La Hami Cinta dan Hawa Nafsu
Karya Abdul Muis Karya Sutan Takdir Alisjahbana
Salah Asuhan Tak Putus Dirudung Malang
Pertemuan Jodoh Dia yang Tak Kunjung Padam
Anak Perawan di Sarang Penyamun
Marah Rusli
Pengarang novel Siti Nurbaya
112 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Cuplikan novel Siti Nurbaya
"Alimah, tjoba ambil rokokku dari dalam badjuku!" kata Ahmad Maulana. Alimah segera berdiri mengambil rokok itu dan memberi¬kannja kepada ajahnja. "Sekarang makanlah kamu sekalian!” kata Ahmad Maulana pula, sambil membakar rokoknja.
Alimah Clan Nurbaja mendekatlah kesana, lalu makan bersama-sama dengan Fatimah. "Sebenarnja pikiranku, sekali-kali tiada setudju dengan adat beristeri banjak; karena terlebih banjak kedjahatannja dari pada kebaikannja,” kata Ahmad Maulana, sambil termenung mengembuskan asap rokoknja. "Banjak ketjelakaannja jang sudah kudengar dan banjak sengsaranja, jang sudah kulihat dengan mata kepalaku sendiri.”
"Ja, tetapi sudah adat kita begitu; bagaimana hendak diubah? Daiam agama kitapun tiada dilarang laki-laki beristeri lebih dari seorang. Bila kita beranak laki-laki, alangkah malunja kita, walaupun kita bukan orang berbangsa tinggi sekalipun bila anak, kita itu hanja seorang sadja isterinja; sebagai orang jang tak laku kepada perempuan,” djawab Fatimah.
"Djadi aku ini tak laku kepada perempuan, sebab isteriku hanja engkau seorang? Engkau tiadakah malu pula Alimah, sebab ajalunu tak laku kepada perempuan lain?” tanja Ahmad Maulana kepada anaknja, seraja tersenjum.
Alimah tiada mendjawab pertanjaan ajahnja ini, melainkan tunduk kemalu-maluan.
"Rupanja mak mudamu ini, suka kepada laki-laki jang berlsteri banjak, Nurbaja; sebab itu baiklah kaupinangkan aku perempuan barang selusin lagi. Kalau tiada, is nanti minta surat tjerai kepadaku, sebab malu kepada orang, suaminja tak laku kepada perempuan,” kata Ahmad Maulana pula.
Nurbaja pun tiada berani mendjawab olok-olok itu hanja tersenjum, karena dilihatnja mak mudanja merengut.
"Suatu lagi jang tak baik,” kata Ahmad Maulana, sedang senjumnja hilang dari bibirnja, "perkawinan itu dipandang se¬bagai perniagaan. Dinegeri lain, perempuan jang didjual kepada laki-laki, artinja si laki-laki harus memberi uang kepada si perempuan; akan tetapi disini, laki-laki dibeli oleh perempuan, sebab perempuan memberi uang kepada laki-laki. Oleh sebab adat jang sedemikian, laki-laki dan perempuan hanja diperhu¬bungkan oleh tali uang sadja atau karena keinginan kepada keturunan jang baik; sekali-sekali tidak dipertalikan oleh tjinta kasih sajang. Itulah sebabnja Mali silaturahim antara suami dan isteri mudah putus, sehingga lekas bertjerai kedua mereka.
Setelah kalian membaca cuplikan novel tersebut jawablah pertanyaan berikut ini!
(1) Sebutkan adat istiadat yang tergambar dalam cuplikan novel tersebut!
(2) Menurutmu, bagaimana adat yang ada di dalam kutipan novel Siti Nurbaya itu?
(3) Menurutmu, apakah adat yang kamu kemukakan sama dengan adat yang ada di daerahmu?
2. Mengaitkan Isi Novel dengan Kehidupan Masa Kini
Novel sebagai karya sastra tidak terlepas dari adat istiadat dan nilai yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu, novel dapat merupakan cermin atau gambaran masyarakat yang melatarinya. Bahkan, nilai yang terkandung dalam karya sastra lama masih berlaku pada masyarakat sekarang ini. Cobalah kalian baca cuplikan novel Siti Nurbaya berikut ini.
113 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
Cuplikan novel Siti Nurbaya
“Nurbaja, sekali-kali aku tiada berniat hendak memaksa engkau. Djika tak sudi engkau, sudahlah; tak mengapa. Biarlah harta jang masih ada ini hilang ataupun aku masuk pendjara sekalipun, asal djangan bertambah-tambah pula dukatjitamu. Pada pikiranku tiadalah akan sampai dipendjarakannja aku; mungkin masih boleh ia dibudjuk. Sesungguhnja aku terlebih suka mati dari pada memaksa engkau kawin dengan orang jang tiada kausukai; dan djika aku tiada ingat akan engkau dan tiada takut akan Tuhanku, nistjaja telah lama tak ada lagi aku dalam dunia ini. Tetapi engkaulah jang mendjadi alanganku. Bagaimanakah halmu kelak, bila aku tak ada lagi? Siapakah jang akan memeliharamu?”
Ketika itu berlinang-linanglah pula air mata ajahku dipipinja. Sesungguhnja harta benda itu tiada berguna bagitu, djika engkau tiada ada. Apa jang akan kubela? Tanggunganku jang lain tak ada dan ibumupun telah lama meninggal dunia. Pikiran kepadamulah jang membangkitkan hatiku hendak berniaga, mentjari keuntungan jang banjak, supaja engkau kelak djangan susah dalam kehidupanmu. Tiada lain jang kuingini dan kuamalkan serta kupohonkan kepada Rabbal’alamin, melainkan kesenangan dan kesentosaanmulah kelak, bila aku telah berpulang. Sekarang engkau tak suka pada orang itu, sudahlah! Kewadjib.anku telah kudjalankan, supaja djangan engkau menjesali aku pula kelak. Sekarafig marilah kita nanti segala kehendak Tuhan dengan tawakal dan menjerah!”
Mendengar budjukan ajahku ini, barulah dapat aku mengeluarkan suara lalu bertanja: "Tidakkah tjukup untuk pembajar utang itu, kalau sekalian barang hamba djual dengan rumah ini dan tanah ajah? Karena hamba lebih suka miskin dari pada djadi isteri Datuk Meringgih.”
"Tanah tak laku, sebab tak ada orang jang hendak membelinja dan harga barang-barangmu dengan rumah ini tentulah tak lebih dari enam tudjuh ribu rupiah. Dimana ditjari jang lain dengan bunga uang utang itu? Tetapi sudahlah, djangan kaupikirkan lagi perkara itu senangkanlah hatimu, dan kita tunggulah apa jang akan datang.”
Semalam-malaman itu tak dapat aku memedjamkan mataku barang sekedjappun; menangispun tak dapat pula, sebagai kehabisan air mata. Sungguhpun mataku terbuka, tetapi tak dapat aku berpikir apa-apa; adalah sebagai otakku telah lelah. Oleh sebab itu berbaringlah lalu semalam-malaman itu dengan mata jang terbuka dan pikiran jang katjau-balau. Halku adalah seperti orang jang tiada chabarkan dirinja, antara bangun dengan tidur, antara hidup dengan mati. Berbagai-bagai penglihatan dan perasaan jang memberi takut dan dahsjat hatiku, datang ajahku tiada berkata apa- apa, melainkan datang memeluk aku, sambil bertanja: "Benarkah katamu itu?” Seperti suatu perkakas mengangguklah aku; karena mengeluarkan perkataan tak dapat lagi. Ajahku tiada berkata apa-apa, melainkan datang memeluk aku, sambil bertanja: "Benarkah katamu itu?” Seperti suatu perkakas mengangguklah aku; karena mengeluarkan perkataan tak dapat lagi goda. Dikatakan bermimpi, mataku terbuka, dikatakan djaga, pikiranku tiada hendak menurut kemauanku. Inilah agaknja jang disebut orang bermimpi dalam bangun.
Setelah menjingsinglah fadjar disebelah timur dan berkokoklah ajam berbalas-balasan, barulah sadar aku akan diriku dan njatalah kepada hari telah subuh, lalu keluarlah aku membasahi kepalaku jang masih panas, sebagai besi menjala. Kemudian aku mandi akan menjegarkan tubuhku. Sesudah mandi, barulah agak dapat aku berfikir dengan benar. Tatkala ingatlah pula
114 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX aku akan halku, ketjutlah kembali hatiku dan berdebar-debarlah djantungku serta gemetar sendi tulangku, karena sebentar lagi akan djatuhlah hukumanku atau hukuman ajahku. Bila aku tiada diterkamnja, nistjaja ajahkulah jang akan disiksanja, binatang Was itu.
Tiada berapa lama kemudian dari pada itu, sesungguhnja datanglah Datuk Meringgih dengan dua orang Belanda. Setelah naik kerumahku dengan tiada duduk lagi, ia bertanja kepada ajahku: "Bagaimana ?”
"Tak dapat kubajar utang itu," djawab ajahku, "dan anakku tak dapat pula kuberikan kepadamu.”
Tatkala mendengar perkataan ajahku ini, merentaklah ia dengan marahnja, lalu berkata: "Djika demikian, tanggunglah olehmu!” lalu diserahkannja perkara itu kepada pegawai Belanda, jang datang bersama-sama dengan dia. Seorang dari pada tuan ini berkata, sambil mendekati ajahku:"Walaupun dengan sedih hati, tetapi terpaksa hamba akan membawa tuan kedalam pendjara, atas kemauan Datuk Meringgih.”
Dan hamba terpaksa pula menjita rumah dan sekalian harta tuan hamba,” kata pegawai jang lain.
Ajahku tiada dapat menjahut apa-apa lain dari pada: "Lakukan kewadjiban tuan-tuan!” Tatkala kulihat ajahku akan dibawa kedalam pendjara, sebagai seorang pendjahat jang bersalah besar, gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak: "Djangan dipendjarakan ajahku! Biarlah aku djadi isteri Datuk Meringgih!” Mendengar perkataanku itu, tersenjumlah Datuk Meringgih dengan senjum, jang pada penglihatanku, sebagai senjum seekor harimau jang hendak menerkam mangsanja, dan terbajanglah sukatjitanja dan berahi serta hawa nafsu hewan kepada matanja. Sehingga terpaksa aku menutup mataku.
Sesudah kamu baca novel tersebut, kerjakanlah hal-hal berikut ini!
(1) Identifikasilah karakter tokoh-tokohnya!
(2) Deskripsikan secara singkat latarnya!
(3) Nilai-nilai kehidupan apa saja yang terdapat di dalamnya?
(4) Bagaimana hubungan antara nilai kehidupan yang terdapat di dalam novel itu dengan kehidupan nyata sekarang?
Rangkuman
Pada pembelajaran unit 6 bagian A kamu telah belajar bagaimana menentukan pokok-pokok isi dan menyimpulkan pesan dari pidato/ ceramah/khotbah yang kamu dengarkan. Untuk membuat pokok-pokok isi pidato/ceramah/khotbah, kamu perlu menyimak secara sungguh-sungguh dari bagian awal sampai akhir, dengan menuliskan jawaban atas pertanyaan apa temanya, apa tujuannya, apa isi bagian awal, apa saja isi uraiannya, dan apa isi simpulannya. Sementara itu, untuk membuat simpulan pesan pidato/ceramah/khotbah, kamu perlu menulis jawaban atas pertanyaan siapa penceramahnya, kapan dan di mana kegiatan itu dilakukan, apa isi pokoknya, apa manfaatnya, bagaimana urutan isinya, dan bagaimana penyampaiannya.
115 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
Pada pembelajaran unit 6 bagian B kamu telah belajar bagaimana menyusun kerangka atau garis besar isi pidato/ceramah/khotbah dan berlatih menyampaikan pidato tersebut di depan teman-teman kamu. Untuk membuat garis besar isi pidato/ceramah/khotbah, kamu perlu lebih dahulu memahami tema dan judul/topik yang kamu siapkan. Pada umumnya teks pidato terdiri atas bagian-bagian pendahuluan, isi/uraian, dan penutup. Sebelum meyusun teks pidato, sebaiknya kamu memahami peristiwa yang melingkupi pidato, waktu dan tempat pidato, serta khalayak yang akan mendengarkannya. Setelah teks pidato kamu selesai ditulis, sebaiknya kamu membaca kembali teks tersebut dan mencoba berlatih berpidato di depan teman-teman kamu. Dalam berlatih berpidato, hendaknya kamu meminta bantuan teman atau orang lain untuk memberikan penilaian, baik tentang isi maupun penampilanmu. Atas dasar komentar dari teman atau orang lain itulah, kamu dapat belajar lebih banyak untuk mempersiapkan diri tampil dalam forum yang sesungguhnya.
Pada pembelajaran unit 6 bagian C kamu telah belajar bagaimana menentukan tema, menyusun kerangka, mengembangkan kerangka menjadi teks, dan menyunting teks pidato/ceramah/khotbah. Untuk menyusun kerangka pidato ada tahapan yang perlu diperhatikan, yakni menentukan topik, menentukan tujuan, mengidentifikasi persoalan yang akan diuraikan, dan menyusun persoalan yang teridentifikasi sesuai dengan sistematika pidato. Untuk menyusun kerangka menjadi teks pidato ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni menentukan topik yang akan dibicarakan, merumuskan tujuan pidato, mengenali pendengar, mengumpulkan informasi yang terkait dengan isi pidato, memahami informasi yang tidak diperlukan, memahami informasi yang telah dikumpulkan, merancang teks pidato, dan mencermati naskah secara keseluruhan. Secara umum, naskah pidato terdiri atas tiga bagian utama, yakni bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Secara rinci, teks pidato terdiri atas empat komponen, yakni (1) sapaan dalam pidato, (2) pembuka pidato, (3) penjabaran isi (penjelasan kesan peristiwa, ucapan terima kasih, permohonan maaf, ajakan, dan penghargaan), dan (4) penutup pidato. Naskah pidato yang telah dibuat, sebelum disampaikan di depan khalayak, sebaiknya disunting lebih dahulu. Penyuntingan tersebut mencakup dua hal, yakni (1) penyuntingan bahasa (tata kalimat, ejaan, ketepatan makna) dan (2) penyuntingan isi (kesesuaian isi dengan tema, tujuan, dan permasalahannya).
Pada pembelajaran unit 6 bagian D kamu telah belajar tentang kebiasaan, adat, etika yang terdapat dalam karya sastra pada tahun 1920-1930-an. Karya sastra yang terbit pada masa itu disebut karya sastra Angkatan Balai Pustaka. Di samping itu terdapat pula nama Balai Pustaka yang merupakan nama penerbit yang menjadi pelopor dalam menerbitkan karya sastra Indonesia tahun 1920-an. Karya sastra yang ditulis oleh seorang pengarang biasanya menggambarkan keadaan masyarakat di tempat karya itu ditulisnya sehingga karya sastra yang ditulis tidak terlepas dari situasi dan kondisi masyarakatnya. Karya sastra yang lahir pada sekitar tahun 1920-an dan 1930-an pada umumnya ditulis oleh pengarang yang berasal dari daerah Sumatera, khususnya Minangkabau, Sumatra Barat. Oleh sebab itu, karya sastra yang muncul sekitar tahun tersebut menggambarkan kehidupan Minang, yakni berupa kebiasaan, adat istiadat, etika, budaya, dsb. Novel sebagai salah satu jenis karya sastra merupakan cerminan masyarakat yang melatarinya. Dengan demikian, nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra masih berlaku pula pada zaman yang berbeda.
116 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX A. Jawablah soal latihan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Ketika kamu berpidato di depan Bapak dan Ibu guru di sekolahmu, kata-kata pembuka yang tepat yang kamu ucapkan adalah ....
A. Halo, Bapak dan Ibu semua
B. Bapak dan Ibu yang saya hormati,
C. Bapak dan Ibu semuanya,
D. Selamat datang Bapak dan Ibu,
2. Jika kamu memberikan sambutan mewakili teman-temanmu kelas 3 dalam rangka perpisahan dengan guru-guru dan adik kelasmu, kata ganti yang tepat digunakan adalah ....
A. saya
B. aku
C. kami
D. kita
3. Kata-kata yang pantas kamu ucapkan ketika kamu memberikan sambutan dalam acara ulang tahun temanmu adalah ....
A. Semoga kamu sehat selalu
B. Semoga kamu dapat juara
C. Semoga kamu dapat teman baik
D. Semoga kamu dapat uang banyak
4. Jika kamu akan berpidato di sekolahmu dalam rangka ulang ahun sekolah, hal yang tidak perlu dilakukan sebelumnya adalah ....
A. mengenali tempat, waktu, dan pendengarnya
B. beristirahat (tidur) selama sepuluh jam
C. menulis garis besar atau teks pidato
D. berlatih pidato dengan teknik bermain peran
5. Ketika kamu mengakhiri sambutan mewakili teman-teman kelasmu, kalimat yang pantas kamu ucapkan adalah ....
A. Kami mohon maaf karena hanya inilah yang kami siapkan.
B. Sebenarnya banyak yang ingin kami sampaikan, tapi sudah saja.
C. Tidak banyak yang dapat kami sampaikan, maaf saja ya.
D. Demikianlah hal-hal yang dapat kami sampaikan dan jika ada kesalahan kami mohon maaf.
6. Pernyataan ajakan “Marilah mulai saat ini kita tingkatkan produktivitas karya tulis untuk mengisi majalah yang akan kita terbitkan bulan yang akan datang.”
Kalimat pernyataan tersebut merupakan komponen pidato yang disampaikan pada ....
Evaluasi
117 Manfaat Mendengarkan Pidato/khotbah 6
A. bagian penutup pidato
B. bagian pendahuluan pidato
C. bagian penjabaran isi pidato
D. bagian salam pembuka pidato
B. Jawablah pertanyaan/soal berikut secara singkat dan jelas!
1. Ketika kamu mendengarkan khotbah dengan tujuan untuk membuat garis besar isi khotbah, pertanyaan apa saja yang perlu kamu carikan jawaban dari khotbah yang kamu dengarkan?
2. Jika kamu diminta oleh gurumu untuk memberikan ceramah di depan teman-teman sekolahmu dalam rangka ulang tahun OSIS dengan tipik “Pembinaan Mental Keagmaan di Sekolah”, jelaskan apa saja yang perlu kamu siapkan dan kamu lakukan agar pelaksanaan ceramahmu berhasil dengan baik!
3. Tulislah beberapa kalimat yang mencerminkan pernyataan untuk mengakhiri/menutup pidato dalam rangka peringatan “Hari Ulang Tahun Sekolahmu”.
Refleksi
Setelah berdiskusi, berlatih, dan melaksanakan semua kegiatan dalam pembelajaran ini, cobalah kamu renungkan kembali apa yang telah kamu kuasai dan belum kamu kuasai. Jelaskan kesanmu terhadap pembelajaran yang telah kamu laksanakan dengan memberikan tanda centang (√) pada panduan berikut!
No
Pernyataan Pemandu
Ya
Tidak
1
Saya telah memahami ciri penting komunikasi lisan dalam bentuk pidato/ceramah/khotbah.
2
Saya dapat mengahargai kelebihan penyampaian isi pidato/ceramah/khotbah orang lain.
3
Saya merasa senang mendengarkan pidato/ceramah/khotbah.
4
Saya dapat menulis hal-hal pokok yang terdapat dalam pidato/ceramah/khotbah.
5
Saya dapat menyimpulkan isi dan pesan pidato/ceramah/khotbah yang saya dengarkan.
6
Saya selalu menyunting naskah pidato yang saya buat, sebelum saya sampaikan di depan hadirin.
7
Saya telah memahami bagian-bagian pokok yang ada dalam naskah pidato.
118 Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
8
Saya telah memahami berbagai model berpidato.
9
Saya berani dan dapat berpidato di depan teman-teman saya.
10
Saya senang dapat memberikan komentar tentang kelebihan dan kekurangan pengampaian isi pidato orang lain.
11
Saya dapat mengikuti kegiatan belajar pada bab ini dengan biak.
12
Menurut saya, latihan-latihan dalam subbab ini mudah diikuti dan membuat saya senang dan bergairah belajar bahasa Indonesia.